Tak Hanya Seragam, Wali Murid SMA di Mojokerto Juga Keluhkan Iuaran Kegiatan Sekolah

Rincian biaya seragam salah satu SMK di Mojokerto
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

"Untung itu tukang jahitnya masih kenal. Kalau tidak kenal bisa Rp 200 ribu-an 1 stell, " tandas. 

Selain di SMAN 2 Kota Mojokerto, kasus serupa juga tejadi di SMAN 1 Puri Mojokerto. Informasi yang digali Vivajatim, satu wali murid dibebankan iuaran  Rp 2.527.000. Rinciannya, Rp 1.500.000 untuk uang gedung dan Rp 1.027.000 untuk dana awal. Akan tetapi, pembiayaantersebut belum termasuk kain seragam sekolah Rp 1.700.000 untuk siswi berhijab. 

Dikonfirmasi hal tersebut, Kepala SMAN 1 Puri Herni Sudar Peristiwanti tidak menampik. Ia mengatakan, iuran sebesar tahun Rp 1.027.000 itu untuk dana awal tahun. Namun, ia mengaku iuaran itu tidak mengikat. 

"Sudah kami sosialisasikan kepada komite dan orang tua siswa. Sifatnya tidak mengikat yang rutin setiap bulan, boleh mengajukan keringanan bagi yang tidak mampu," jelasnya.

Ia menjabarkan, iuran Rp 1.027.000 per siswa untuk sumbangan masyarakat dana sharing operasional sekolah 1 bulan Rp 235.000, kurban Idul Adha bagi siswa muslim untuk tahun depan Rp 50.000, foto buku induk, kartu pelajar, kartu perpustakaan dan asuransi Rp 60.000, simpanan pokok sebagai anggota koperasi siswa Rp 10.000 sekali setahun, program sekolah adiwiyata Rp 150.000 setahun.

Kemudian, untuk tabungan kegiatan studi kampus 1 bulan Rp 50.000, kalender Rp 60.000, iuran PMI, Pramuka, PHBN, iuran keagamaan dan lintas sektoral Rp 150.000 setahun, program peningkatan prestasi dan layanan siswa Rp 250.000 setahun, simpanan wajib koperasi siswa Rp 12.000 setahun.

"Simpanan pokok dan wajib akan dikembalikan kepada siswa ketika lulus," ujarnya.