Indeks Ketimpangan Gender Jatim Menurun, Ini Penjelasan Gubernur Khofifah

Indeks Ketimpangan Gender Jatim Menurun
Sumber :
  • Nur Faishal/ Viva Jatim

“Ini akan mempercepat akses ibu dan bayi dalam mencapai penanganan yang komprehensif apabila terjadi komplikasi,” katanya.

Selain itu, penurunan IKG di Jawa Timur juga dipengaruhi oleh perbaikan di sektor pemberdayaan baik pendidikan, ketenagakerjaan maupun politik.. Data BPS menunjukkan, persentase perempuan berusia diatas 25 tahun yang berpendidikan SMA ke atas, meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. 

Peningkatan di sektor tersebut menunjukkan pada tahun 2021 sebesar 29,61 meningkat menjadi 30,95 persen pada tahun 2022. Berbeda halnya dengan persentase laki-laki yang menurun dari 36,65 persen menjadi 36,50 persen pada tahun 2022.

Sementara itu, keterwakilan legislatif perempuan pada tahun 2022 meningkat di angka 19,17, sedangkan tahun 2021 di angka 17,5. Selain itu, perkembangan dimensi Pasar Tenaga Kerja persentase perempuan juga mengalami peningkatan dari sebelumnya pada 2021 pada posisi 56,11 meningkat di 2022 yang saat ini sebesar 57,28.

Khofifah berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun kesetaraan gender. Dimana hal ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dan berdampak bagi kemajuan masyarakat secara keseluruhan.

“Mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas hidup masyarakat  agar bisa memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara khususnya di Jawa Timur,” pungkasnya.