NU Jatim dan Inggris Jalin Kerjasama Kembangkan Wisata Kampung Dolly

PWNU Jatim saat menerima kunjungan rombongan Dubes Inggris
Sumber :
  • Humas PWNU Jatim

Jatim – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendukung pengembangan kawasan bekas lokalisasi Dolly di Surabaya menjadi kawasan wisata berbasis religi.

Dolly tercatat sebagai lokalisasi terbesar se Asia sebelum akhirnya ditutup. Kini, telah dikembangkan menjadi kawasan wisata dan pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.

"Kami bersedia memberi dukungan dalam program wisata yang bisa mengembangkan nilai-nilai religi bagi masyarakat," kata Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim Dr KH Romadlon Khotib, usai menerima kunjungan Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matthew Downing di kantor PWNU Jawa Timur, Jalan Masjid Al-Akbar Timur No 9 Surabaya, Selasa 11 Oktober 2022.

Kunjungan itu diterima Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, jajaran PWNU Jatim terdiri dari Wakil Katib Syuriah Dr KH Romadlon Khotib, dan KH Shofiyulloh dan KH Sholeh Hayat.

Sedang dari jajaran tanfidziyah adalah Ir Moh Koderi, KH Ahsanul Haq, KH Jazuli Noor (ketiganya Wakil Ketua PWNU Jatim), serta KH Mujib Syadzili, Hakim Jayli dan Syukron Dossy (Wakil Sekretaris), dan H Rasidi (Wakil Bendahara).

Sementara dari Kedubes Inggris, didampingi Farah Chaudhry (Head of Second Cities, Network and Strategy), Ivy Kamadjaja (British Honorary Consul for East Java), Erlin Puspitasari (East Java Regional Outreach Manager), Faye Belnis (Media and Communication Unit) dan Barikatul Hikmah (Futute Cities Program Manager).

Menurut Kiai Romadlon, bekas lokalisasi Dolly mendapat perhatian dari Kedubes Inggris karena memang sudah dikenal secara luas.

"Masalahnya, memang bagaimana menjadikan tempat yang mempunyai citra khusus itu dengan mengembangkan dakwah Islam. Sehingga, lokasi Dolly mampu mengubah citra negatif menjadi kawasan religi di Surabaya," ujarnya.

Kawasan Dolly di Surabaya berdekatan dengan lokasi Masjid Rahmat Kembang Kuning dan Makan Nyai Karimah, ulama pejuang pada zaman Sunan Ampel. Dengan mengembangkan wisata religi, pengembangan dakwah dan citra kota Surabaya akan semakin harum dari sisi keagamaan.

"Terkait hal ini, kami sedang menawarkan program agar kerjasama NU dan Kedutaan Besar Inggris bisa terjalin di masa mendatang dengan baik," ujar Kiai Romadlon.