Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian
- Nur Faishal/Viva Jatim
"Kemudian proses pasca panennya sebagian menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) modern baik dryer maupun Rice Milling Unit (RMU). Cara-cara seperti inilah yang terus kita dorong untuk bisa dimanfaatkan semua petani di Jatim," tukasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan berbagai program menuju pertanian presisi. Antara lain penggunaan varietas unggul (produksi tinggi dan tahan kekeringan/banjir) bermutu dengan masa tanam lebih cepat.
Selanjutnya, penggunaan pupuk secara berimbang dengan ‘7 Tepat. Yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, tepat waktu dan tepat sasaran.
Kemudian optimalisasi infrastruktur pertanian, utamanya yang berkaitan dengan produksi padi yaitu jaringan irigasi, dan penyesuaian pola tanam/pengelolaan tanaman pangan. Serta, penekanan susut hasil panen padi dengan optimalisasi alsintan pascapanen yang telah terfasilitasi ke kelompok tani, dan tersebar di Jawa Timur.
"Dan yang paling penting adalah kesejahteraan petani juga harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun," jelasnya.
Sebagai upaya terus mendukung pembangunan pertanian di Indonesia, Gubernur Khofifah berkomitmen dan mendorong agar Jawa Timur terus meningkatkan kinerja dan produktivitas sektor pertanian, serta peningkatan konsentrasi tanaman pangan. Sehingga, tidak lagi hanya ditopang dari peningkatan luasan panen dan produksi tanaman padi.
"Kami akan terus melakukan upaya-upaya terintegrasi baik dengan pusat maupun daerah-daerah dengan hasil pertanian tinggi di Jawa Timur untuk peningkatan produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan," katanya.