Kebakaran Rumah dan Warung di Mojokerto, Kerugian Ditaksir Capai Rp55 Juta
- M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim – Satu Rumah dan tiga warung di Lingkungan Prajurit Kulon, Gang 4 Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto hangus dilalap si jago merah. Kebakaran ini disebabkan ulah tetangga yang menyulut api bermodal dua botol bensin.
Kebakaran ini mengakibatkan pemilik rumah dan warung mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 55 juta.
"(Kerugian) Sekitar Rp 53 sampai 55 Juta. Warung nasi goreng Rp 8 juta, warung yang pertama (terbakar) Rp 20 jt, rumah Rp 25 juta. Sedangkan Satu warung lagi itu hanya emperannya saja yang kena," kata Kapolsek Prajurit Kulon Kompol M Sulkan, Selasa, 15 Agustus 2023.
Selain menyebabkan kerugain materil, ada satu korban terluka dalam insiden ini. Korban luka tak lain adalah pelaku sendiri yang diketahui Deni Ika Permana (28) warga Lingkungan Prajurit Kulon Gang 1. Ia tersambar api dari bahan bakar yang ia sulut sendiri di warung es teh.
Luka bakar yang diderita membuat pelaku dilarikan ke IGD RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto untuk menjalani perawatan intensif.
"Luka di tangan, dua telapak kaki, paha dan selakangan. Sekarang dirawat di IGD," ungkap Sulkan.
Aksi pembakaran yang dilakukan Deni ini karena emosi. Ia ditengarai tengah mabuk dan sempat mencari sosok pria yang biasa dipanggil Genderuwo dengan nada emosi di warung es teh pada Selasa, 15 Agutus 2023 sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu warung terdapat tiga perempuan di dalamnya, yakni Dian (50 dan Barni (25). Namun sosok yang dicari tidak ada di dalam kios yang juga rumah sederhana tersebut.
Deni yang tidak percaya dengan ucapan ketiga perempuan kian emosi. Ia pun keluar dan mengambil dua botol bensin. Bensin pun disiramkan Deni ke dalam kios. Sontak, ketiga perempuan yang masih di dalam berlarian keluar.
Api pun disulut Deni hingga api berkobar tinggi. Namun saat menyulutnya, ternyata Deni juga ikut tersambar api. Kedua tangan dan kakinya pun tak luput dari panasnya si jago merah.
Api pun merembet ke warung lainnya hingga rumah yang berada di sisi timur. Sulkan menyebut, diduga antara pelaku dan orang yang dicari berinisi DN itu ada persoalan terkait gadai jam tangan. Pelaku tidak terima lantaran jam tangan yang ia gadaikan kepada DN dihina jelek.
"Untuk sementara pelaku itu menggadaikan jam tangan kepada orang yang dicari (DN/ Gendurwo). dicacat jamnya jelek, kenapa harus digadaikan, guwak nang kali ae (buang di sungai saja)," ungkap Sulkan.
Sejauh ini Sulkan belum bisa memastikan jam tersebut digadaikan dengan nominal berapa. Pihaknya harus mengkonfirmasi kepada DN terkait keterangan yang diperoleh dari pelaku. Namun, hingga saat ini DN belum diketahui keberadaannya. "DN bemum ketemu. Sedangkan pelaku juga masih dirawat," ujar Sulkan.