Cuaca Surabaya Tak Seekstrim Kota Semarang, Ini Penjelasan BMKG Juanda

Cuaca Surabaya Tak Seekstrim Kota Semarang
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim - Viral di media sosial sebuah video memperlihatkan kondisi cuaca panas di Kota Semarang yang membikin traffic cone jalan sampai meleleh. Lalu bagaimana dengan Kota Surabaya?

Meski secara geografis maupun astronomis antara Kota Surabaya dengan Kota Semarang tidak jauh berbeda. Yakni sebagai wilayah pesisir dan berada di antara 6°10' hingga 7°2' garis lintang selatan. Rupanya suhu di Kota Pahlawan tak seekstrim Kota Semarang.

Di Surabaya suhu pada hari ini, Rabu 23 Agustus 2023, tercatat berada di kisaran 32° celcius. Sementara Kota Semarang 2° celcius lebih tinggi, yakni 34° celcius.

Kenapa cuaca di kedua kota besar Pulau Jawa itu berbeda? Begini penjelasan Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi Juanda kepada Viva Jatim.

Prakirawan BMKG Juanda, Arif, mengatakan, ada tiga faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu di suatu wilayah. Yakni tingkat perawanan, pergerakan matahari dan vegetasi lingkungan.

Menurutnya, tingkat perawanan di Kota Semarang lebih rendah bila dibandingkan dengan Surabaya. Tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

"Yang mempengaruhi perbedaan suhu sendiri antara lain perawanan. Mungkin (tingkat perawanan) antara Semarang dengan Surabaya berbeda perawanannya. Di Surabaya selisihnya lebih tinggi daripada Semarang," ujar Arif.

Selain itu, faktor pergerakan matahari juga dia katakan cukup berpengaruh pada peningkatan suhu. Untuk saat ini, pergerakan matahari sedang menuju ke katulistiwa, sehingga suhu beberapa wilayah tanah air seperti Kota Semarang dan Surabaya cenderung meningkat.

Kemudian faktor yang memengaruhi peningkatan suhu disampaikan BMKG Junda ialah vegetasi lingkungan. Semakin banyak area terbuka hijau atau pepohonan maka semakin menurunkan suhu.

Arif menilai Surabaya kemungkinan memiliki area terbuka hijau yang lebih banyak ketimbang Kota Semarang.

Sementara mengenai kasus traffic cone meleleh di Kota Semarang, menurut Arif bisa jadi karena bahan yang dipakai untuk pembuatan material tersebut memang tipis.

"Jadi seperti yang saya sampaikan tadi, faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu itu faktor perawanan, pergerakan matahari dan vegetasi lingkungan," tutup Arif.