Bambang Haryo Sebut Sumber Air Brantas Menyusut 70 Persen, Desak Pemerintah Ambil Tindakan

Bambang Haryo saat berkunjung ke sumber air Brantas di Kota Batu.
Sumber :
  • Istimewa

Dia menjelaskan, air Brantas sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik untuk keperluan sehari-hari maupun pertanian dan perikanan. Kata BHS, sekira 30 persen dari penduduk Jatim menggantungkan hidup dari air Brantas. “Seperti wilayah Malang Raya, Kediri Raya, dan Surabaya Raya," tandasnya.

Pendiri BHS Peduli itu lantas membandingkan dengan pola pengelolaan sungai di Malaysia. Di negeri jiran itu, kata dia, pemerintah sangat serius memperhatikan sumber air yang ada. Untuk keperluan itu, Malaysia mengeluarkan aturan Movement Control Order (MCO) yang memantau semua pergerakan manusia, termasuk yang berhubungan dengan sumber air. 

“Akhirnya Malaysia bisa meminimalisasikan penyusutan produksi air dari tahun 2008 ke 2017 hanya sebesar 1 persen saja. Sedangkan sumber air Brantas di Indonesia sudah terjadi penurunan lebih dari 70 persen dari tahun 2005 hingga 2016," kata BHS.

Dia berharap pemerintah lebih serius lagi dalam mempertahankan jumlah produksi sumber air di Indonesia, khususnya sumber air Brantas di Jawa Timur. Menurutnya, soal sumber air harus menjadi prioritas, bukan hanya menggalakkan pembangunan infrastruktunya seperti membangun waduk. 

“Tetapi lebih bisa mengendalikan dan mempertahankan titik sumber air dari Sungai Brantas dan semua sungai yang ada di Indonesia, sekaligus menormalisasi semua aliran sungai sebagai pengganti waduk agar wilayah yang dilewati sungai tidak terjadi banjir,” ujar pria yang mendapatkan sematan Bapak Petani Sidoarjo itu.