Wujudkan Pemilu Damai, Gubernur Khofifah Berpesan Hindari Politik Identitas dan Ujaran Kebencian
- Nur Faishal/ Viva Jatim
“Keamanan dan ketertiban masyarakat harus kondusif. Harapannya para simpatisan juga turut menjaga kondusifitas pada lingkungan bermasyarakat. Hindari menyebarkan politik identitas yang mengarah pada ujaran kebencian,” tegasnya menambahkan.
Di akhir, Khofifah juga menyampaikan bahwa sengketa yang ditemukan pada Pemilu harus ditindak lanjuti sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga, semua sengketa pemilu bisa diselesaikan secara adil dan penuh transparansi.
"Untuk mewujudkan suasana yang kondusif, saya harap kerja sama semua pihak untuk berpartisipasi dalam kesuksesan Pemilu yang akan datang. Pemilu ini bertujuan mencari pemimpin bersama bukan mencari musuh. Jadi perlu untuk menjaga keamanan dan kedamaian demi kebaikan bersama," pungkasnya.
Membacakan amanat Kapolri, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menyebut pesta demokrasi tahun 2024 mendatang adalah momen politik sehingga hal tersebut adalah pekerjaan besar bagi banyak pihak.
“Apel ini digelar secara serentak se-Indonesia. Serta Operasi mantap brata berlangsung selama 222 hari mulai 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024. Apel ini melibatkan gabungan TNI, Polri, Kementerian/Lembaga, instansi terkait serta stakeholder/mitra terkait berjumlah 261.695 personel di seluruh Indonesia,” ucapnya
“Tentunya pada pesta demokrasi ini, seluruh komponen bangsa harus berpartisipasi. Mengingat pemilu tahun 2024 memiliki kompleksitas tersendiri karena diselenggarakan secara serentak,” ujarnya menambahkan.
Dalam kesempatan ini, juga turut dilakukan penandatanganan deklarasi pemilu damai yang dilakukan oleh Forkopimda Jatim, Penyelenggara Pemilu (Ketua KPU Jatim dan Ketua Bawaslu Jatim) serta perwakilan 18 partai politik peserta pemilu.