Atasi Banjir di Sejumlah Titik, Pemprov Jatim dan Pemkab Lamongan Tambah 3 Pompa Air

Petugas PU-SDA menunjukkan peta daerah yang jadi langganan banjir
Sumber :
  • A Rifa'at Imron Saputra/Viva Jatim

Lamongan, VIVA Jatim –Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali menambah 3 unit pompa air di bendungan pintu air Kuro, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Diketahui, pompa tersebut dipesan dari luar negeri itu  dandibeli secara patungan antara Pemkab Lamongan dan Pemprov Jatim.

Diharapkan, 3 pompa air itu dapat mengatasi persoalan banjir yang kerap menerjang 5 kecamatan di wilayah Lamongan. Setiap tahunnya banjir yang datang pada musim penghujan itu bisa berlangsung antara 2 hingga 3 bulan. Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU-SDA) Jatim Baju Trihaksoro mengatakan, 3 pompa air sudah dibeli, namun belum datang karena masih proses pengiriman. Pengiriman pompa air sendiri dari luar negeri ke Indonesia membutuhkan waktu selama 3 bulan.

"Barangnya sudah kita beli tapi belum datang, kami perkirakan akhir bulan November ini bisa datang dan kita pasangan agar pada Desember nanti selesai dikerjakan," kata Baju Trihaksoro di Lamongan, Kamis 19 Oktober 2023.

Ia menjelaskan, 3 mesin pompa air yang baru itu memiliki 6 ribu kapasitas daya sedot. Sedangkan untuk mesin yang lama hanya memiliki 4 ribu saja. Jika ditotal ada 10 ribu kapasitas daya yang bisa dihasilkan oleh mesin-mesin pompa air di pintu air Kuro, Glagah.

Jika mesin ini bekerja hampir 24 jam, maka banjir yang biasanya terjadi di 5 kecamatan ini bisa sedikit berkurang dan dalam waktu 40 hari banjir tersebut bisa segera surut.

"Paling tidak jika mesin ini semua bekerja maka banjir yang biasanya biasanya terjadi setiap tahunnya bisa berkurang genangannya, minimal akses jalan ini bisa dilalui. Ini berdasarkan kajian analisis jika mesin ini semuanya bekerja," terangnya.

Sementara untuk upaya lain dalam menanggulangi bencana banjir ya g setiap tahunnya ini terjadi, peran masyarakat sangat penting terutama dalam menjaga pola hidup yang bersih tidak membuat sampah di sungai. Selain itu, langkah lain adalah melakukan normalisasi sungai serta membersihkan enceng gondok yang dapat menyumbat keluarnya air ke Sungai Bengawan Solo.

"Cara lain untuk mengatasi banjiri ini, masyarakat jangan membuang sampah di sungai dan normalisasi sungai juga perlu seperti yang telah disampaikan pak Wabup tadi," pungkasnya.

Adapun 5 kecamatan di Lamongan yang menjadi langganan banjir adalah, Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Turi, Kalitengah, Karanggeneng dan Deket.