KBM di SDN Mojokerto Tetap Jalan meski Ruang Kelas Ambruk Diterjang Hujan
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Ngingasrembyong, Kecamatan Kabupaten Mojokerto berjalan normal di hari pertama pasca liburan semester dan akhir tahun 2023, meski ruang kelas 6 dan ruang guru atapnya ambruk usai diterjang hujan deras beberepa waktu lalu.
Selain itu, kerusakan juga terjadi di ruang kelas 5 musala, gudang, ruang Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) , dan kantor Kepala Sekolah (Kepsek) Sejumlah bangunan tersebut berada dalam satu deretan.
VIVA Jatim menyambangi SDN Ngingasrembyong pada 2 Januari 2023. Material reruntuhan genting dan cor beton di ruang kelas 6 dan ruang guru yang ambruk masih nampak berserakan. Sementara, kerangka atap, meja, kursi dan lemari serta alat peraga telah dikeluarkan ke lapangan dengan dipasang garus polisi.
Sedangkan, ruangan ANBK, kantor Kepsek, gudang, musala, dan ruang kelas 5 dikosongkan dan tidak digunakan untuk sementara. Hal itu dikerenakan kondisi atapnya yang memprihatikan. Atap dan gentingnya nyaris ambruk dengan tiang penyangga dalam kondisi miring.
Salah satu guru SDN Ngingasrembyong, Muhammad Afifuddin menuturkan, pihak sekolah memutuskan menyulap ruangan gudang dan aula untuk menjadi ruang kelas kelas 5 dan 6 untuk kegiatan KBM sementara.
Begitu pun dengan para guru. Mereka juga terpaksa menempati ruangan di gedung lain. Akan tetapi, kata Afif, ruangan guru telah dipindakan lebih dulu pindah sebelum kejadian yang berlangsung pada Jumat, 22 Desember 2023 itu.
“Guru memakai ruang yang dulunya kelas. Tapi, rungan guru sudah pindah sebelum kejadian ambruk karena memang kemeringan dan retakan gedung sudah lama,” katanya kepad VIVA Jatim saat ditemui di SDN Ngingasrembyong, Selasa, 2 Januari 2024.
Menurut dia, ambruknya dua atap dan bangunan sekolah menyebabkan aktivitas sekolah sedikit terganggu. Karena di hari pertama masuk pasca liburan ini para siswa harus membersihkan dan menata kelas lebih dulu.
“Imbasnya apa? karena barang-barang yang seharusnya di dalam ruangan, jadi di luar ruangan dengan adanya ini (ruangan ambruk). Sedangkan anak-anak yang awalnya untuk tahun ajaran baru seharusnya masuk pembelajaran, tapi sekarang bersih-bersih kelas dulu baru ada sedikit pembelajaran,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sementara ini senjumlah ruangan di gedung di sisi barat ini tidak digunakan untuk sementara waktu lantaran kondisinya memprihatinkan. Temboknya retak dan atap serta gentingnya nyaris ambruk dengan tiang penyangga dalam kondisi miring. Bahkan rungan yang plafonnya jebol.
“Tiga rungan pihak sekolah tidak berani menggunakan karena atapnya sudah miring. Sudah lama kondisinya seperti itu,” ujar Afif.
Pihak SDN Ngingasrembyong sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mojokerto. Beruntung, saat kejadian, tidak ada aktivitas belajar mengajar karena sudah memasuki libur sekolah. Hanya ada tukang kebun sekolah kala itu.
Sementara, Dispendik) Ludfi Ariyono melalui Adi Mahendarto, Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Sekolah Disdik Kabupaten Mojokerto, Adi Mahendro menyampaikan, pihaknya telah meminta dana penanggulangan bencana untuk memperbaiki ambruknya atap dan banganan sekolah tersebut.
“Sementara ini kami kerjasama dengan BPBD terkait adanya dana tak terduga yang mungkin bisa dikeluarkan oleh Pemkab,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Adi menjelaskan, penanganan akan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT). Selain BPBD Kabupaten Mojokerto, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kojokerto.
Menurutnya, ruang kelas 6 dan ruang guru yang ambruk saat hujan deras itu merupakan bangunan lama yang terakhir kali direhab tahun 2014. Yakni bagian atap dan tembok ditinggikan. Begitu pula dengan ruang kelas 5 yang hanya rusak pada bagian plafon teras sekitar 1,5 x 1,5 meter persegi.
“Untuk memperbaiki atau dan struktruk 3 ruangan itu diperlukan anggaran sekitar Rp 600 juta,” terang Adi.
Sedangkan, kerusakan ruangan lainnya tidak bisa menggunakan dana tersebut. Seperti kerusakan pada atap musala, ruangan ANBK, gudang, dan kantor Kepsek.
“Tergantung anggarannya, ketika anggarannya memenuhi untuk semua, maka kami atasi semua, kalau tidak ya tiga ruangan dulu yang ambruk dulu,” papar Adi.
Kendati demikian, Adi belum bisa memastikan kapan anggaran BTT tersebut bisa digelontorkan untuk perbaikan SDN Ngingasrembyong.
“Kami tidak tahu, kami hanya mengusulkan, saya sudah laporan ke pak Kadis. Untuk admistrasi, kamis harus berkoordinasi dengan dua instansi, BPBD dan BPKAD,” pungkasnya.