Politisasi Sepakbola dan Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia

Selebrasi Timnas Indonesia U-20
Sumber :
  • Viva

"Dari sini kita bisa membaca, bahwa di negeri kita soal etika politik memang di titik nadir. Para politisi merangsek ke semua penjuru mata angin, nyaris tak tersisa sejengkal pun, ingin menguasai ruang hidup yang mestinya harus disapih dan dibatasi," terangnya.

Ronaldo Jadi Pemain Pertama dengan Gol Terbanyak Sepanjang Sejarah, Apa Kabar Messi?

Fakta itu, lanjut Kiai Dardiri, membuat etika politik makin tercerabut dari akarnya. Para politisi bisa menggunakan apapun dan malah siapapun untuk dijadikan bahan kampanye bagi elektabilitasnya.

"Rakyat kecil dijual, rumah ibadah diembat, jalan dibuat iklan, pasar didatangi, dan piala dunia dimana seluruh negara di dunia ini memasang matanya, juga direcoki. Seandainya, mereka nanti ditemukan tehnologi yang  bisa memasang wajah mereka  di matahari, mereka juga akan lakukan," tegasnya.

Menuju Liga 1, Ketum PSSI Pastikan Penerapan VAR dan Wasit Lebih Baik

Ia pun kecewa dengan ulah para politisi. Sampai-sampai menyebut tindakan yang dilakoni mereka tidak lucu. Membuat harapan dan cita-cita besar sepakbola Indonesia pupus di tengah jalan.

"Sungguh, lakon mereka gak lucu. Mereka telah membuat orang yang tergantung hidupnya dari sepakbola dan menghabiskan waktunya latihan dan main sepakbola seketika pupus," pungkasnya. 

Fakta-fakta 6 Stadion Diprediksi Jadi Venue Piala Dunia U-17 Indonesia