Jejak Dewi Gayatri di Candi Boyolangu, Ibu Raja-raja Jawa (1)

Candi Boyolangu Kabupaten Tulungagung.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

"Ada (desa perdikan) Kamulan dulu itu masuk Tulungagung. Sehingga salah satu Bupati Tulungagung ,Sosrodiningrat, dimakamkan di sana. Jadi, itu sumber primer. Itu situsnya ada didharmakan juga," ungkap Bambang.

Korban dan Tersangka Pembunuhan Lakukan Ritual Gunakan Batu Mulia

Ketiga, papar dia, Tulungagung menjadi kilasan sejarah nasional adalah wawasan penyatuan Jawa, kemudian menjadi wawasan penyatuan Nusantara. Hal itu tertuang dalam Cakrawala Mandala Jawa yang dikembangkan menjadi Cakrawala Nusantara. Visi misinya pertama kali ditulis di Sendang Tulungagung, masih dalam Prasasti Mula Malurung.

"Gagasan itu muncul dari Tulungagung, kemudian diceritakan juga dalam Kitab Pararaton sekitar tahun 1400-an," imbuh Bambang.

ABK KM Barokah 3 Hilang Pasca Peroleh Hasil Tangkapan

Keempat, adanya Candi Boyolangu yang di dalamnya terdapat arca Dewi Gayatri. Diketahui, Gayatri merupakan istri Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit pertama (1293-1309). Sehingga diberi gelar Rajapatni atau pendamping raja. Dari pasangan keduanya, lahirlah penerus Raja Majapahit, yaitu Tribhuwana Tunggadewi dan Hayam Wuruk.

Sebelum dilarung di laut, pendharmaan Gayatri singgah di Candi Pesanggrahan. Lalu sebagian abu ditempatkan di lokasi yang saat ini ada di Candi Boyolangu, Tulungagung. Sementara abu Gayatri sisanya dilarung di laut selatan.

Daftar Pemilih Alami Penyusutan Seribu Lebih, Ini Penjelasan KPU Tulungagung

"Gayatri adalah perempuan yang luar biasa, pendharmaannya berada di Candi Boyolangu," papar Bambang.

Kelima, terang Bambang, terdapat peristiwa pa 1600-an tentang Pangeran Tumenggung Surontani yang diminta Sultan Agung, Raja Mataram, untuk melawan VOC. Karena saat itu, Pangeran Surontani memimpin pemerintahan pertama Kademangan Wajak. 

Halaman Selanjutnya
img_title