Mengenal Lebih Jauh Hari Valentine, dari Sejarah Kelam hingga Romantis

Ilustrasi Hari Valentine
Sumber :
  • Istimewa

Kisah-kisah lain menunjukkan bahwa Valentine mungkin terbunuh karena berusaha membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang keras, lantaran di sana mereka sering dipukuli dan disiksa.  Menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara sebenarnya mengirim “pesan cinta” pertama setelah dia jatuh cinta dengan seorang gadis muda yang kemungkinan merupakan putri sipir tempat dia dipenjara, yang selalu mengunjungi selama dia ditahan.  

361 Narapidana Kristen di Jatim Dapat Remisi Khusus Natal, 162 Diantaranya Kasus Narkotika

Sebelum kematiannya, diduga bahwa dia menulis surat pada gadis itu dengan tulisan "From your Valentine," sebuah ekspresi yang masih digunakan sampai sekarang.  Meskipun kebenaran di balik legenda Valentine belum jelas, semua cerita menekankan daya tariknya sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan yang paling penting adalah romantis.  

Sementara beberapa percaya Hari Valentine dirayakan pada pertengahan Februari untuk memperingati ulang tahun kematian atau penguburan Valentine yang mungkin terjadi sekitar 270 M. Yang lain mengklaim bahwa gereja Kristen mungkin telah memutuskan untuk menempatkan sebagai hari raya St. Valentine di tengah-tengah  Februari dalam upaya untuk "mengkristenkan" perayaan Lupercalia.

Bahaya Pergaulan Bebas Mengintai Anak, Begini Cara Mencegahnya

Lupericalia yang dirayakan setiap tanggal 15 Februari adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta para pendiri Romawi, Romulus dan Remus. Untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo pendeta Romawi, akan berkumpul di sebuah gua suci di mana bayi Romulus dan Remus, pendiri Roma, diyakini telah dirawat oleh serigala betina.  Di sana para pendeta akan mengorbankan seekor kambing, untuk kesuburan, dan seekor anjing, untuk pemurnian.

Mereka kemudian akan menguliti kambing menjadi potongan-potongan, mencelupkannya ke dalam darah korban dan turun ke jalan, kemudian menempelkan kulit kambing itu ke arah wanita Romawi dan ladang. Jauh dari rasa takut, wanita Romawi menyambut sentuhan kulit karena diyakini membuat mereka lebih subur di tahun mendatang.

Ulat Bulu Serang Sekolah di Mojokerto, Sejumlah Siswa Alami Gatal-gatal

Kemudian di hari itu, menurut legenda, semua wanita muda di kota akan menempatkan nama mereka di sebuah guci besar.  Para bujangan kota masing-masing akan memilih nama dan menjadi pasangan untuk tahun itu dengan wanita pilihannya.  Pertandingan ini sering berakhir dengan pernikahan.

Sejarah kemudian berlanjut yang mana Lupercalia dilarang  karena dianggap 'tidak Kristen' hingga  pada akhir abad ke-5, ketika Paus Gelasius mendeklarasikan Hari St. Valentine pada 14 Februari.  Namun, baru beberapa hari kemudian, hari itu secara definitif dikaitkan dengan cinta.

Halaman Selanjutnya
img_title