Peralihan Kiblat dari Baitul Maqdis ke Kabah Terjadi di Bulan Syaban, Ini Hikmahnya

- Istimewa
Jatim – Salah satu di antara bulan dalam kalender hijriyah yang diistimewakan oleh Allah SWT adalah Bulan Syaban. Sebab sejumlah peristiwa penting dalam sejarah peradaban Islam terjadi di bulan yang satu ini. Di tambah lagi, bulan ini pintu untuk memasuki bulan yang penuh berkah, yakni Ramadhan.
Satu di antara keistimewaan bulan ini adalah adanya peristiwa peralihan kiblat dari Baitul Maqdis Palestina ke Kabah, Mekkah Arab Saudi. Diketahui, kiblat adalah arah utama yang dituju umat Islam dalam menunaikan ibadah salat.
Dilansir dari VIVA, berkenaan dengan peristiwa beralihnya kiblat yang terjadi pada Bulan Syaban, Alquran telah mencatatnya dalam firman Allah SWT surat Al Baqarah ayat 144 sebagai berikut:
“Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
Menjelaskan ayat di atas, ulama ahli hadis, Imam Al Qurthubi menjelaskan lewat kitab tafsirnya mengatakan bahwa Allah SWT menurunkan ayat peralihan kiblat kepada Rasulullah SAW pada malam Selasa.
“Tepatnya pada pertengahan bulan Syaban yang dikenal dengan istilah malam Nisfu Syaban,” Tulis Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi, juz 1, halaman 671.
Diketahui arah kiblat yang semula umat Muslim menghadap kala shalat yakni berada di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha), Palestina. Kemudian melalui ayat ini, Allah alihkan kiblat menjadi ke Kabah (Masjidil Haram) Mekah, Arab Saudi.
Diceritakan pula oleh Imam Baidhawi, ayat di atas berkenaan dengan penantian Nabi Muhammad SAW memohon dan menunggu datangnya wahyu. Rasulullah SAW berharap, Allah SWT mengalihkan kiblat ke arah Kabah. Sebab, di sanalah tempat pertama Islam diserukan dan menjadi kiblat Nabi Ibrahim.