Tradisi Nanampan, Ibadah Sosial Warga Madura Menyambut Ramadan

Rumah Adat Madura konsep Tanean Lanjhang
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Setiap daerah pasti memiliki tradisi tersendiri di dalam menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi tersebut tidaklah serta merta muncul dengan sendirinya. Tentu merupakan wujud daripada watak dan karakteristik masyarakat dimana tradisi berada dan masih dilestarikan.

Didatangi Pemda dan BKKBN, Ini Alasan Bocah 4 Tahun di Sampang Madura Tunangan

Seperti di Madura, ada satu tradisi yang hingga kini masih dilestarikan dengan baik. Meskipun jarang sekali muncul di pelbagai kajian-kajian ilmiah akademisi. Namun mampu mewujudkan keguyuban warga Madura menyambut Ramadan. 

Adalah Nanampan. Sebuah ibadah sosial warga Madura yang dilakukan sehari sebelum puasa Ramadan tiba. Biasanya, ragam makanan diolah berdasarkan keahlian dan selera masing-masing, lalu menjelang sore mereka mengantarkannya ke masjid atau mushalla yang menjadi pusat kegiatan keagamaan. 

Selamatan Durian Trenggalek, Mas Ipin: Menjaga Alam Berikan Keberkahan

Sesuai dengan namanya, nampan adalah alat dapur yang berfungsi untuk membawa atau menghidangkan makanan. Dengan begitu, nanampan juga berarti sebuah aktivitas mengantarkan makanan yang dilakukan seseorang atau kelompok kepada orang lain.

Tradisi Nanampan, menurut Khairul Umam, Pengurus Lesbumi PCNU Sumenep, merupakan ibadah sosial yang sarat dengan makna. Masyarakat berbondong-bondong mengantarkan aneka makanan ke rumah tetangga maupun keluarga, juga ke masjid dan mushalla, adalah bentuk rasa syukur dan bahagia akan hadirnya Ramadan.

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

"Mereka mengantarkan aneka makanan ke masjid dan mushalla karena di situlah tempat orang-orang berkumpul untuk beribadah. Sehingga nantinya makanan itu akan dinikmati bersama-sama. Ibadah sosial ini sungguh luar biasa diajarkan kepada kita," ungkapnya kepada Viva Jatim, Kamis, 22 Maret 2023.

Kendati demikian, bagi Umam, tradisi Nanampan tidak hanya sebatas bersedekah makanan di waktu malam pertama bulan Ramadhan. Melainkan satu bulan penuh di Bulan Sya'ban. "Itulah mengapa kemudian disebut sebagai Bulan Rebba," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
img_title