Politikus Pecinta Ilmu Itu Bernama Anwar Sadad

Anwar Sadad ujian disertasi di Pascasarjana UINSA Surabaya
Sumber :
  • Dokumen Anwar Sadad

JatimDisertasi yang tengah dipertahankan itu berjudul Geneologi Politik Islam Indonesia Perspektif Maqasid al-Syariah (Telaah Produk Kebijakan Pemprov Jawa Timur). Penulisnya ialah Anwar Sadad, Ketua DPD Gerindra Jawa Timur. Di hadapan para guru besar, alumnus Pondok Pesantren Sidogiri itu mempertahankan argumentasi akademiknya yang terkandung di dalam disertasinya tersebut.

Pimpinan DPRD Jatim Harap Program Makan Gratis Dapat Serap Hasil Petani Lokal

Sadad, begitu Anwar Sadad akrab disapa, mempertahankan disertasinya dalam Sidang Ujian Tertutup di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu, 5 April 2023. Ia mempertahankan disertasinya di hadapan penguji yang mumpuni. Mereka ialah Hammis Syafaq, Rofhani, Masdar Hilmy, Sanuri, Syamsul Arifin, Ahmad Nur Fuad, dan Khoirul Yahya. Bila berhasil, Sadad akan bergelar doktor. 

Momen saat ia menjalani ujian disertasi diabadikannya dalam sejumlah foto dan diunggah di akun Instagram Pascasarjana UINSA, @pascasarjana.uinsa.official. “Congratulation to Anwar Sadad on Succesful closed defense! He has succesfully defended  his disertation Genealogi Politik Islam Indonesia Perspektif Maqasid al-Syari'ah (Telaah Produk Kebijakan Pemprov Jawa Timur),” tulis akun tersebut.

Salim Azhar Dapat Keluhan Soal Jalan Rusak hingga Minimnya Bantuan UMKM di Mojokerto

Dalam postingan itu, Sadad tampak serius menyampaikan isi dari disertasinya di hadapan para penguji. Dikonfirmasi Viva Jatim, dia menjelaskan bahwa objek penelitiannya adalah produk kebijakan Pemprov Jawa Timur ditinjau dari kajian maqasid al-syariah (tujuan dasar dari syariat). 

Sadad tak menjelaskan secara rinci apa kesimpulan dari penelitian yang tersusun dalam disertasinya itu. Ia hanya menyampaikan bahwa secara konseptual disertasi yang disusunnya menyuguhkan pemikiran-pemikiran syariat substantif. “Syariat itu tak bisa dilihat secara simbolik semata,” ujarnya.

Hari Guru, DPRD Jatim Minta Pemerintah Utamakan Kesejahteraan Guru

Di Pascasarjana UINSA untuk Program Doktor, Sadad mengaku angkatan 2016. Ia menyelesaikan begitu lama dan baru selesai tahun ini karena kesibukannya sebagai politikus di Gerindra, juga sebagai pimpinan DPRD Jatim. “Ini tahun terakhir saya harus selesai. Saya angkatan tahun 2016, jika tidak selesai semester ini, nama dianggap dropout,” ucapnya.

Alumnus Fakultas Ushuluddin UINSA Surabaya itu mengaku kesulitan mengkompromikan waktu antara kuliah dengan tugasnya sebagai wakil rakyat. “Pernah sekali waktu giliran presentasi paper, pada saat yang sama harus menghadiri agenda masyarakat di luar kota. Akhirnya mata kuliah itu saya nggak lulus. Ya saya ulang lagi semester beritnya. Hahaha,” ujarnya.

Molor di dunia akademik rupanya ada hikmahnya. Dengan begitu, Sadad bisa berlama-lama bergaul dengan para akademisi yang mumpuni di bidang masing-masing. “Bergaul dan berdiskusi dengan para guru besar dan orang-orang pintar bagi saya itu 'nutrisi otak', penting untuk menambah wawasan dan mempertajam analisis,” kata Sadad.

Karena itu, Sadad merasa bersyukur karena selama berproses di Pascasarjana UINSA Surabaya ia mendapatkan banyak pelajaran. “Mohon doanya ya. Masih tinggal satu tahap lagi. Saya harus memperbaikinya, untuk disidangkan lagi dalam Ujian Terbuka. Semoga lancar,” tandasnya.

Sadad bisa dibilang politikus yang cinta akan ilmu, terutama ilmu agama. Maklum, sejak kecil dia akrab dengan dunia pesantren, yakni di Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Di salah satu pesantren tua di Jatim itulah ia digembleng ilmu agama hingga tamat.

Setamat dari Pesantren Sidogiri, Sadad kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ushuluddin IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya. Lulus pada tahun 1998, Sadad kemudian dipercaya menjadi wakil kepala madrasah aliyah dan mengajar di Madrasah Aliyah Sidogiri. Ia baru berhenti dari tugas kependidikannya setelah terpilih menjadi wakil rakyat pada 2004.

Lama bergaul dengan dunia pesantren membuat Sadad menguasai ilmu agama. Itu semakin lengkap ketika berpadu dengan wawasan dan pengalamannya setelah bergelut di dunia politik. Maka tak heran bila topik yang ia teliti dalam disertasinya ialah terkait produk-produk kebijakan Pemprov Jatim dalam kaca mata maqasid syariah.