Politisi Bawean Minta Pemerintah Segera Bantu Korban Gempa

Surabaya, VIVA Jatim – Peristiwa alam gempa bumi yang mengguncang pulau Bawean dan sebagian wilayah Jawa Timur daerah utara merusak beberapa fasilitas umum, pendidikan hingga rumah warga. 

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6.5 Magnitudo terjadi di kedalaman 10 Kilometer timur laut Tuban, Jumat 22 Maret 2024. Sebagai pulau yang paling dekat dengan titik gempa, pulau Bawean menjadi yang terparah. 

Anggota DPRD Jawa Timur Sanwil meminta pemerintah untuk segera memberikan bantuan kepada korban terdampak dan memperbaiki gedung-gedung yang rusak. “Untuk perbaikan fisik,” sebut Samwil. 

Ia warga korban bencana untuk tetap tenang dan cepat bangkit. “Saya berharap warga bawean untuk cepat bangkit dan pulih, pasca bencana,” terang Samwil.

Politisi Partai Demokrat, kelahiran Pulau Bawean itu meminta masyarakat mematuhi apa yang sudah menjadi arahan BPPD. Namun dirinya yakin pergerakan gempa susulan berikutnya akan mengecil. “Gempa susulan selanjutnya semakin melemah. Warga Bawean tidak usah panik dan khawatir,” sebutnya. 

Terkait kebutuhan korban bencana, Samwil mendorong Pemprov Jatim dan Pemkab Gresik segera sigap dan memberikan pelayanan terhadap korban bencana. “Saya berharap dana on call untuk kebutuhan bencana bisa langsung dipakai memulihkan korban bencana,” tutup Samwil. 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, kerusakan akibat gempa terjadi di 16 desa dalam 2 kecamatan di  Bawean. Banyak bangunan dan rumah milik warga yang mengalami rusak parah. Ia merinci, bangunan yang rusak diantaranya sekolah, masjid, rumah sakit, pondok pesantren. 

Halaman Selanjutnya

Terdapat 64 bangunan yang rusak, rusak ringan, sedang, berat. Hal itu terjadi di Kecamatan Tambak dan Sangkapura, setidaknya melanda 16 Desa. Untuk korban luka, lanjut dia, ada satu orang. Saat ini, korban sudah dilakukan penanganan medis. Terlebih BPBD Gresik saat ini telah memfokuskan perbantuan di 2 kecamatan.  Pusat gempabumi di kedalaman 10 KM, Timur Laut Tuban itu terjadi 64 kali hingga pukul 20.30 WIB. Meski begitu, BMKG Pusat menyebut, gempa itu tidak berpotensi tsunami.