Keributan di Toko Korban Bekerja sebelum Jadi Mayat Terbungkus Tikar

Petugas mengevakuasi mayat terbungkus sarung di Mojokerto.
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Jatim – Satu per satu teka-teki penyebab meninggalnya Ahmad Hasan Muntolip (26 tahun) yang jasadnya ditemukan terbungkus sarung dan tikar di bibir jurang Sendi, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, tersingkap. Sebelum ditemukan jadi mayat pada Selasa kemarin, terdengar suara keributan di toko tempat korban bekerja. Bisa jadi korban dibunuh lalu jasadnya dibuang.

Aksi Kejar-kejaran Polisi Vs Pengemudi L 300 di Mojokerto, Barang Bukti Narkoba Diamankan

Informasi diperoleh menyebutkan, korban merupakan karyawan toko gorden bernama BJG di Jalan Airlangga, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Toko tersebut dikelola oleh warga Solo, Jawa Tengah, bernama Sarjono. Di sana, dia menyewa toko milik Mujiono sejak tahun 2019. Sementara Mujiono tinggal di ruang sebelahnya yang hanya terpisah triplek kayu. 

Mujiono menceritakan, pada Senin, 21 November 2022, sekira pukul 18.30 WIB, ia keluar untuk berobat ke RS Kartini dan baru pulang sekira pukul 21.00 WIB. Saat berangkat ke RS, dia melihat pintu toko gorden tempat korban berjaga tertutup rapat dan digembok. “[Saat] Balik juga digembok,” katanya kepada wartawan, Rabu, 23 November 2022.  

Polisi Sita Aset Rp 2,5 Miliar dari TPPU Residivis Kasus Narkoba di Mojokerto, Ada Mobil hingga Moto

Setiba di rumah, Mujiono mendapatkan cerita dari anak laki-lakinya bahwa di toko terdengar suara lebih dari satu orang tengah bercanda. Lama-lama suara candaan berubah menjadi keributan. Karena seorang diri, anak Mujiono tidak berani mengecek apa yang sebenarnya terjadi.  

“Kata anak saya, ada temannya [Hasan], orang berapa tidak tahu. Guyon-guyon, kayak orang kesurupan. Lah, masak Hasan kesurupan. Dengar gitu saja, ada mobil atau tidak, tidak tahu," beber Mujiono.

Pengakuan Tersangka Pembunuh Adik dan Keponakan gegara Warisan di Surabaya

Malam itu, Mujiono tidak curiga dan mengabaikan cerita anaknya. Cuma, di luar kebiasaan, keesokan harinya pintu toko masih tertutup dan terkunci. Sorenya, Mujiono mengaku mencari Hasan ke rumahnya di Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari. Mujiono berkepentingan untuk menangakan perpanjangan kontrak toko dan token listrik. “Tapi dia (Hasan Muntolip) tidak ada di rumah," tandasnya.

Mujiono mengaku baru tahu jika Hasan tewas setelah ada beberapa anggota Satreskrim Polres Mojokerto datang dan melakukan olah TKP di toko tempat Hasan bekerja. “Saya tidak ikut ke dalam, tidak berani. Tapi saya tidak tahu apa-apa. Lebih jelasnya langsung [Tanya] ke polisi saja," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title