Terganggu Bau Pabrik Pengelolaan Tembakau, Siswa PAUD di Bojonegoro Terpaksa Belajar di Balai Desa

Para siswa saat belajar di balai desa.
Sumber :
  • Imron Saputra/Viva Jatim

Bojonegoro, VIVA Jatim –Puluhan siswa dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) Harapan Bunda terpaksa mengikuti kegiatan belajar-mengajar di Balai Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.

Bupati Gresik Teken Perjanjian Pinjam Pakai Lahan Lokasi Sekolah Rakyat dengan Kemensos

Para siswa itu terpaksa belajar di luar kelas akibat bau kurang sedap yang diduga berasal dari cerobong pabrik pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia (STI) yang lokasinya hanya berjarak 50 meter dari sekolah.

Para siswa mengaku, mengeluh pusing, mual, dan tidak tahan dengan bau tajam yang keluar dari pabrik.

Viral Pemotor PCX Curi Lampu Hias di Kota Lama Surabaya, Polisi Selidiki

Dika Martania salah satu guru PAUD Harapan Bunda mengatakan, pihak sekolah telah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada pihak manajemen PT STI untuk tidak melakukan operasi di jam belajar berlangsung dan itupun telah disepakati pihak perusahaan.

Namun, pihak perusahaan tidak menepati janji tersebut dan pabrik tetap beroperasi. Akibatnya bau menyengat kembali tercium saat proses belajar mengajar berlangsung. Bahkan anak-anak sudah beberapa kali mengeluh akibat bau tidak enak itu. 

Trenggalek Finis di Posisi ke-38 pada Porprov Jatim IX 2025, Ini Kata Bupati Trenggalek

Sementara itu, Kepala Desa Sukowati, Amik Rohadi mempersilakan balai desa digunakan sebagai lokasi darurat proses belajar-mengajar tanpa ada batasan waktu. Tujuan balai desa digunakan untuk belajar mengajar, agar para siswa bisa tetap menimbah ilmu.

"Kami kasihan melihat anak-anak. Jadi kami izinkan balai desa dipakai, agar kegiatan belajar tetap bisa berjalan," kata Amik.