Sekolah Rakyat Butuh Lahan 6 Hektare, Pemkab Mojokerto Siapkan Anggaran Rp 8,5 Miliar

Mojokerto, VIVA Jatim – Sekolah Rakyat di Desa Banyulegi, Kacamatan Dawarblandong, Mojokerto membutuhkan lahan seluas 6 haktare. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyiapkan anggaran senilai Rp 8,5 miliar untuk pengadaan lahan. 

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto Iwan Bagus Pratama, Kementrian Pekerjaan Umum menyetujui lahan di Desa Banyulegi sebagai tempat pembangunan Sekolah Rakyat tingkat SD, SMP dan SMA. Namun, kendalanya saat ini hanya tersedia seluas 3,5 haktare.

Sedangkan Kementerian PU menetapkan standart minimal 6 hektare. Oleh sebab itu, Pemkab Mojokerto akan membebaskan lahan milik warga seluas 2,5 hektare untuk memenuhinya. 

“Kami akan membeli lahan milik warga seluas 2,5 hektare. Sesuai dengan inpres nomor 8, pemerintah daerah hanya wajib menyediakan lahan dan perizinannya. Saat ini kami masih komunikasi intens dengan pemerintah desa Banyulegi untuk pembebasan lahan,” papar Iwan. 

Menurut dia, pembangunan gedung Sekolah Rakyat di Desa Banyulegi ini nantinya dapat menampung 1000 siswa. Mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA dengan konsep boarding school. Pun dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan penunjang pembelajaran lainnya.

Pengadaan lahan ini, kata Iwan, disiapkan anggaran Rp 8,5 miliar. “Itu semuanya tidak murni untuk beli tanah saja, tapi juga ada biaya operasional (BOP) BOP, jasa apprasial. Kami berharap masyarakat memberikan harga yang wajar,” ungkap Iwan. 

Sembari menunggu pembangunan di Desa Banyulegi, Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026 ditempat sementara di gedung Diklat B milik BKPSDM di Kecamatan Gedeg. Saat ini, gedung diklat dalam tahap renovasi oleh Kementrian PU. 

Halaman Selanjutnya

Di sisi lain, Iwan juga telah menyeleksi calon peserta didik berjumlah 50 siswa utuk 2 rombongan belajar (rombel). Terdiri dari 22 siswa dan 28 siswi.