SENADA 2025 Soroti Peran Strategis Sains Data dalam Mitigasi Perubahan Iklim dan Penguatan Ekonomi Nasional
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim-Seminar Nasional Sains Data (SENADA) 2025 yang digelar oleh Program Studi Sains Data UPN "Veteran" Jawa Timur menegaskan pentingnya peran sains data dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Dengan mengusung tema "Transformasi Digital melalui Sains Data untuk Peningkatan Kualitas dan Keberlanjutan Ekonomi Indonesia di Era Perubahan Iklim", kegiatan ini mempertemukan akademisi, peneliti, praktisi, dan pemangku kebijakan untuk berdiskusi dan berbagi solusi berbasis data.
Salah satu pembicara, Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan memaparkan bagaimana aplikasi sains data dapat memperkuat prediksi cuaca, sistem peringatan dini, dan proyeksi iklim melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Big Data. Dia juga mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi BMKG, mulai dari keterbatasan sumber daya manusia di bidang data science, kebutuhan integrasi dan validasi data, hingga urgensi peningkatan kualitas data iklim.
"Perubahan iklim global yang ditandai dengan peningkatan suhu, cuaca ekstrem, dan ketidakpastian iklim. Ini membutuhkan pendekatan kolaboratif lintas sektor dan terobosan teknologi," ujarnya, Kamis, 19 Juni 2025.
Sementara itu, Peneliti Sains Kebumian ITB, Iwan Pramesti Anwar menyoroti peran vital sains data dalam analisis tinggi muka air laut dan dampaknya terhadap banjir rob, terutama di pesisir utara Pulau Jawa. Berdasarkan kajian terhadap data Tide Gauge dan citra satelit altimetri selama tiga dekade (1993–2023).
Ditemukan adanya korelasi kuat antara anomali permukaan laut dengan parameter iklim seperti suhu udara, arah angin, dan curah hujan, serta pengaruh global seperti fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD).
"Ini menandai pentingnya digitalisasi dan pemanfaatan sains data dalam bidang oseanografi sebagai dasar kebijakan mitigasi bencana pesisir," terangnya.