Strategi Jitu Pemprov Jatim Turunkan Angka Kemiskinan hingga 9,10 Persen di 2026
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki langkah strategis untuk mewujudkan target penurunan kemiskinan hingga 9,10 persen pada tahun 2026. Saat ini, tahun 2025, angka kemiskinan tercatat 9,56 persen dari total penduduk Jawa Timur.
Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Restu Novi Widiani mengatakan, tugas untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah, tidak hanya Dinsos. Sebab, upaya tersebut tidak mudah.
"Yang jelas saat ini kita di angka 9,56 persen, targetnya bisa turun 9,40 di tahun 2025 dan turun lagi hingga 9,10 persen di tahun 2026,” kata Novi pada Jumat, 27 Juni 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024 jumlah penduduk miskin di wilayah Jatim tercatat ada sebanyak 3,89 juta jiwa atau 9,56 persen dari total penduduk.
Dia menambahkan, ada beberapa daerah di Jawa Timur yang menjadi kantong kemiskinan. Di antaranya Malang, Jember, Probolinggo, Lamongan, dan 4 kabupaten di Pulau Madura. Kantong-kantong kemiskinan itu jadi atensi pemprov.
Novi menjelaskan, ada sejumlah program yang dilaksanakan Dinsos sebagai bagian dari upaya penurunan angka kemiskinan pada tahun 2025. Semua program itu masuk dalam program Jatim Sejahtera.
Program itu di antaranya Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) yang menyasar 5.000 KPM di 26 kabupaten/kota. Anggarannya Rp16,2 miliar. Setiap penerima mendapatkan bantuan Rp1,8 juta, dicairkan dua tahap masing-masing Rp900 ribu.