1000 Bumil dan Ibu Menyusui di Jatim Mendapatkan Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif

BBKBN RI dan Dexa Group
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishal

Jatim – Untuk mendukung upaya menunrunkan Prevalensi Stunting Nasionali, Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar program Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan para bidan di Provinsi Jawa Timur.

Camat dan Kades di Lamongan Dibekali Advokasi Atasi Stunting

Menurut data, prevalensi stunting nasional mengalami penurunan menjadi 21,6 persen atau turun 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengacu kepada Survei yang dikeluarkan oleh SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) 2022. Namun masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024.

Dalam acara ini, Chief Strategy Officer Ibu Ruth Retno memberikan edukasi di hadapan 1.000 ibu hamil, ibu menyusui, dan bidan dengan judul paparan Cegah Stunting bersama Teman Bumil. Aplikasi ini dapat diakses oleh para ibu hamil di seluruh Indonesia. Aplikasi ini membantu keluarga untuk menemukan informasi mulai dari masa prakonsepsi, menjalani proses kehamilan, melahirkan, menyusui, hingga memantau tumbuh-kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Hati-hati! Hindari Ibu Hamil dari Asap Rokok, Bayi Bisa Jadi Stunting

Sementara, Dexa Group sendiri melakukan inovasi di bidang farmasi melalui produk produknya, salah satunya produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI, demikian diungkapkan Head of Marketing CHD Dexa Medica Ibu Irene Dwi Sari. 

HerbaAsimor menggunakan bahan alam asli Indonesia yakni daun katuk, daun torbangun, dan fraksi bioaktif ikan gabus yang diolah dengan teknologi modern. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor ini. 

Lampaui Target, Realisasi Pendapatan Provinsi Jatim 2023 Capai Rp 33,59 Triliun

“HerbaAsimor dikembangkan dari biodiversitas Indonesia, yang memiliki TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri, sangat tinggi yakni di atas 80 persen. Ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian farmasi nasional, program prioritas belanja produk produksi dalam negeri, dan program bangga buatan Indonesia (BBI),” kata Ibu Irene. 

Terkait penggunaan HerbaAsimor dan pencegahan stunting, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati melakukan pendekatan kultur masyarakat yang gemar menggunakan bahan alam untuk kesehatan. Berangkat dari kultur masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar melihat potensi penggunaan kapsul pelancar ASI berbahan alami bagi ibu menyusui yang ada kendala produksi ASI 

Halaman Selanjutnya
img_title