Polisi Dalami Kasus Penyerangan PSHT terhadap Warga Kampung dan Pagar Nusa di Mojokerto

Warga korban penyerangan PSHT di Mojokero dievakuasi
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah

"Bukan 4 TKP. TKP Gedeg itu korbannya warga Jetis. Yang benar 2 TKP," ungkapnya. 

Ibu Pembuang Bayi di Bawah Pohon Bambu Melahirkan Sendirian di Kamar Mandi

Terkait dua kasus tersebut, penyidik Satreskrim Polres Mojokerto masih terus berupaya melakukan penyelidikan. Hanya saja, sejauh ini masih terkendala kurangnya alat bukti.

"Penanganan lanjutan kita masih melalukan pencarian alat bukti," pungkasnya. 

Terungkap! Pembuang Bayi Perempuan di Bawah Pohon Bambu Mojokerto Ditangkap

Sebelumnya diberitakan, penyerangan terhadap warga kampung dan Pagar Nusa bermula ketika 5 warga Pagar Pagar Nusa sedang berlatih di salah satu halaman rumah lingkungan Sinoman gang 5. Mengetahui rombongan PSHT melintas dengan kendaraan sepeda motor, kemudian mereka keluar ke depan gang. 

Mereka berniat memberikan salam sebagai tanda persaudaran. Namun, sebagian rombongan PSHT salah mengartikan. Rombongan massa PSHT mendadak menyerang warga Pagar Nusa tersebut dan merangsek masuk ke dalam kampung. 

Polres Mojokerto Ringkus Anggota Jaringan Narkoba Antar Kota, Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejurus kemudian pelatih Pagar Nusa bernama Raditya (17) mengarahkan muridnya untuk mundur, karena massa dari PSHT melempari dengan batu. Bahkan, ada warga yang dipukuli.

Penyerangan itu mengakibatkan sejumlah orang. Salah satunya warga Pagar Nusa kepalanya bocor terkena lemparan batu. Selain itu, kelompok PSHT merusak CCTV dan lampu penerangan jalan kampung. Aksi itu memicu gaduh dan kepanikan warga. Warga yang semula  tidur jadi terbangun.