Kisah Wanita Jadi Mualaf, Merasa Tenang di Makam Sunan Ampel Surabaya 

Lusiana Dewi
Sumber :
  • viva.co.id

Jatim – Seorang wanita bernama Lusiana Dewi menjadi sorotan publik lantaran kisah hidupnya yang terbilang cukup inspiratif. Ia satu dari sekian banyak orang yang menyatakan diri dengan penuh keyakinan memeluk agama Islam. Lantaran selama berada di agama sebelumnya, ia mengaku selalu didatangi kegelisahan. 

5 Peristiwa Menakjubkan yang hanya Terjadi di Puncak Ibadah Haji

Satu ketika, saat kegundahan dan kegelisahan itu semakin memuncak, ia memutuskan diri untuk pergi ke satu tempat yang entah dirinya pun tidak tau tujuan. Lusiana akhirnya dihantar oleh tukang ojek ke suatu tempat wisata religi yakni makam Sunan Ampel di Surabaya ketika rasa gelisah menghantuinya.

Tukang ojek itu tak tahu jika Lusi adalah seorang non muslim. Dari situlah ia merasakan damai. Dulu benci suara adzan, ketika mendengarkan adzan dan sholawat di situ ia merasakan tenang.

Fikih Hijau Jadi Instrumen Teologis Negara Muslim Jawab Masalah Lingkungan

Ketika ditanya oleh seorang pengunjung di sana soal aturan harus mengenakan hijab, ia tak sadar diri langsung mengucap ingin masuk islam.

“Kok Kristen ke sini, emang ibu nggak mau masuk Islam? Saya mau kok masuk Islam’. Tiba-tiba mulut saya berbicara seperti itu secara langsung. Saya juga nggak tahu mulut saya berucap seperti itu,” bebernya seperti dikutip dari VIVA, Jumat, 14 April 2023. 

Ijab Kabul Pernikahan Luna Maya dan Maxime Ada Jeda Sejenak, Ini Kata Kemenag

Merasa Tenang di Makam Sunan Ampel Surabaya

Saat berkunjung ke pemakanan Sunan Ampel, menurutnya tidak ada hal menarik di sana. Tapi ia merasakan ketenangan.

“Di sana nggak ada tempat yang istimewa hanya sebuah makam tapi banyak orang di sana itu tertarik, saya duduk termenung di situ kok tempat ini bikin saya adem, bikin hati saya itu yang tadinya gelisah itu semuanya hilang begitu aja gitu. Kayak nggak ada beban saya di sana. Saya di sana cukup lama dari mulai sore sampai jam 10 malam,” kenangnya.

Ketika ia ingin jadi mualaf, tekadnya itu sampai terdengar di telinga orang tuanya. Kata orang tua Lusi, agama yang benar itu Kristen.

“Saya mau masuk Islam Bu, saya mau masuk Islam bapak. ‘Kamu tahu nggak agama yang benar itu agama Kristen, orang Kristen. Orang Islam itu hanya domba yang tersesat, harusnya kamu itu menolong mereka supaya mereka masuk ke dalam agama kita’,” bebernya.

Singkat cerita, ketika bapaknya mengetahui jika dirinya ingin masuk islam, ia dikurung di rumah. Selain itu ia juga bercerai dengan sang suami karena pilihannya itu.

“Akhirnya saya ditarik saya dikurung di rumah, saya bercerai dengan suami saya karena saya memilih Islam. Saya bercerai dengan membawa satu anak saya yang lelaki waktu itu umur 3 tahun,” tandasnya.

Dicerai Suami dan Dimusuhi Orangtua

Usai menjadi seorang mualaf, banyak cobaan dan ujian yang menghampirinya. Salah satunya ia harus menerima kenyataan pahit dicerai suami hingga dimusuhi orangtua. Ketika ia kepergok sering ke masjid untuk belajar islam, ia dimarahi oleh orang tuanya. Sampai-sampai dikurung di kamar selama satu bulan.

“Orang tua saya sangat menentang bahkan sempat waktu itu mengurung saya di kamar saya nggak boleh keluar selama 1 bulan. Di situ saya dijejelin Alkitab ‘kamu baca, kamu baca, kamu baca Pagi siang sore malam kamu baca,” cerita Lusi, dikutip dari Ngaji Cerdas, Jumat, 14 April 2023.

Bukannya makin kuat dengan agamanya terdahulu, ia malah makin yakin jika agamanya itu bukan agama yang benar.

“Dan membuat saya tertarik itu saya turutin saya baca. Ada satu di situ Injil Matius pasal yang ke-21 ayat yang ke-7 berbunyi ‘barangsiapa yang berseru kepadaku tuhan-tuhan aku tidak akan membawanya ke dalam kerajaan surga, tapi barang siapa yang melakukan kehendak bapakku lah yang ada di surga’, di situlah kata-kata itu membuat saya kok saya berseru tuhan tuhan, tapi dia nggak bisa membawa saya ke surga,” pungkasnya.

Kala itu, ia berusaha untuk belajar agama Islam namun juga tetap ke gereja. Ketika ke gereja dan diberi ceramah oleh pendeta, ia malah semakin penasaran dengan sosok Yesus.

“Pendeta memberikan ceramah tentang ulangan ulangan pasal yang ke-20 tentang 10 hukum Taurat, di situ tertulis jangan ada padamu Allah lain di hadapanku. Di Alkitab tertulis aja jangan ada padamu Allah lain di hadapanku berarti kan Allah cuman satu, kenapa ada Yesus? Itu yang nggak logis di pikiran saya yang membuat saya bertanya-tanya kok nggak logis banget,” jelasnya.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id dengan judul Bersikeras Ingin Jadi Mualaf, Wanita Ini Sampai Cerai dengan Suami dan Dimusuhi Orang Tua