Cabor Sepatu Roda Tulungagung Juara Umum III meski Landasan Rusak
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Jatim –Salah satu cabang olahraga (cabor) berhasil memborong dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) VIII adalah Sepatu Roda asal Tulungagung. Hal tersebut meneguhkan semangat para atlet ditengah kondisi landasan aspal di tempat latihan yang mulai rusak.
Pelatih Perserosi Tulungagung, Muhammad Abdul Azza (23) menjelaskan mengikuti Kejuaraan Provinsi ke-VIII di Kota Probolinggo, kontingen Tulungagung dapat menyabet juara umum 3 kelas standart untuk sepatu roda. Kategorinya dipertandingkan dalam event tersebut ada speed, standart dan pemula.
"Alhamdulillah kami meraih juara 3 umum kelas standartnya. Meskipun landasan di GOR Tulungagung terus terang aspalnya sudah mulai memburuk," ungkap Muhammad Abdul Azza (23) ditemui di kediamannya, Senin 29 Mei 2023.
Azza menjelaskan capaian ini adalah kali kedua dari setelah pandemi kemarin serta mengikuti Kejurprov ini sudah kedua kali. Ia mengaku, latihan sampai saat ini masih memanfaatkan fasilitas umum (fasum) di kompleks GOR Lembu Peteng, memanfaatkan parkir sisi barat.
Perihal kondisi, pemuda yang masih menempuh study Jurusan Psikologi Islam, UIN Tulungagung ini menjelaskan latihan terkadang bergantian dengan mungkin masyarakat yang berolahraga. Lantaran lokasi merupakan fasilitas umum di seputaran GOR Lembu Peteng.
"Karena ada dua club, kita bagi di 7 hari dalam seminggu, kita bagi tengah-tengahnya. Kita bagi rata 3 hari dan 1 hari libur. Setidaknya masyarakat yang menggunakan untuk olah raga tidak terhalang oleh latihan kami," imbuhnya.
Pemuda berkacamata ini menuturkan, kendala latihan selain aspal yang sudah mulai rusak adalah ketika ada event di GOR. Pihaknya secara otomatis tidak dapat menggunakan landasan, sehingga harus mengalihkan lokasi di parkir sebelah timur.
Lalu, Azza mengataka jika benar-benar tidak memungkinkan harus mengalihkan latihan dengan latihan fisik. Termasuk juga latihan di jalan raya, atau juga ke Waduk Wonorejo sembari merefreshing para atlet.
Alumnus SMKN 1 Boyolangu ini mengungkapkan bahwa dengan adanya aspal yang telah menurun kualitasnya membuat kecepatan atlet sulit terpenuhi. Selain itu, bagi atlet kecil yang pernah mengikuti pertandingan nasional mewakili provinsi asal Tulungagung, belum maksimal lantaran terbiasa latihan di landasan aspal.
"Kalau dari pelatih, limit time yang harus atlet saya capai itu tidak ketemu. Kira kurang bisa latihan dengan maksimal, dan juga terkadang namanya fasilitas umum kita ada yang sliweran, dan kita di sepatu roda dengan kecepatan tinggi," jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua Bidang Prestasi Perserosi Tulungagung, Arif mengungkapkan mewakili cabor mengakui adanya penurunan kualitas landasan untuk latihan sepatu roda. Menurutnya, meskipun Sepatu Roda merupakan cabor baru, namun bisa mengangkat nama Tulungagung di kancah minimal provinsi sebagai Juara Umum III.
Bahkan, ada atensi dari pihak Jawa Timur bahwa bisa jadi atlet Tulungagung ini menjadi kuda hitam bagi juara-juara bertahan seperti Surabaya dan Sidoarjo. Sehingga atlet asal Kota Marmer ini patut diperhitungkan.
"Dari Perserosi Jatim memberikan apresiasi, memang sudah banyak atletnya yang berpotensi. Kita sudah 3 besar dalam kondisi kita minim fasilitas tempat latihan," ujar Arif.
Ia mengaku, siap hari para atlet menggunakan untuk latihan. Namun ada rasa was-was melihat kondisi aspal sudah mulai rusak. Bahkan kemungkinan terburuk ada yang bolong membuat atlet terjatuh.
Arif berharap, pihak Pemkab Tulungagung bisa lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dalam latihan. Yaitu berupa landasan yang sesuai standart, agar atlet merasa nyaman dan lebih bersemangat dalam latihan.
"Saya harap Tulungagung punya tempat sendiri, sehingga untuk kemungkinan mendapat atlet potensial sangat banyak dan bisa mengangkat Tulungagung. Miminimal semua (aspal) diperbaharui," pungkasnya.