Masalah Kekeringan di Madura, Abdul Halim Usul Bangun Spot Embung
- A Toriq A/Viva Jatim
Bangkalan, VIVA Jatim – Permasalahan kekeringan di Madura khususnya di wilayah utara saat musim kemarau masih menjadi polemik klise yang hingga saat ini masih belum terselesaikan permanen.
Pemerintah pun masih belum dapat memberikan solusi utuh yang dapat menjawab persoalan kekeringan ini. Untuk saat ini, hal bisa dilakukan oleh pemerintah melalui BPBD nya dalam mengurangi beban masyarakat akibat kekeringan, yaitu dengan pendistribusian secara manual, dengan mengangkut air dengan tangki-tangki dan dibagikan kepada warga terdampak.
Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur Abdul Halim mengatakan, ada salah satu ide yang menurutnya sangat realistis untuk dikerjakan menjawab permasalahan kekeringan di sebagian wilayah Madura, yakni dengan pembangunan spot-spot embung di setiap desa yang berpotensi mengalami kekeringan.
Embung sendiri ia menjelaskan adalah sejenis waduk namun dengan skala yang jauh lebih kecil, kira-kira 100 meter persegi dengan kedalaman 3 sampai 5 meter. Agar jika air hujan turun dapat tertampung dengan baik.
"Ini sangat realistis (ketimbang pembangunan waduk yang mendapat penolakan dari masyarakat)," kata Halim saat menggelar kegiatan reses di Desa Klapayan Kecamatan Sepulu Bangkalan, Senin 17 Juli 2023.
Dari segi anggaran pun, politisi Gerindra ini mengatakan sangat efisien dibandingkan dengan pembangunan waduk. Serta anggaran itu dapat di cover oleh Pemprov Jatim, apalagi ditambah kekuatan desa dengan anggaran bantuan dana desa yang bisa juga dimanfaatkan untuk pembangunan Embung ini.
"Bisa dilakukan perdesa, dan itu tidak banyak sekitar Rp. 300 juta untuk membuat satu embung," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Halim, ada beberapa syarat jika ide Embung ini mau direalisasikan. Syarat dasarnya harus ada sinergitas antara Pemprov Jatim bersama pemkab dengan pemerintah desa (Pemdes).
Sinergitas itu, menurut Halim, berupa penyiapan lahan oleh pemdes untuk lokasi pembuatan embung. Tidak lupa harus juga ada akses jalan untuk dilalui kendaraan berat untuk proses pengerukan.
"Selama kesiapan itu tidak terpenuhi maka tidak bisa (dilaksanakan) program dalam rangka merealisasikan embung untuk pemenuhan air masyarakat Madura di wilayah utara khususnya Bangkalan," tandasnya.