Tulungagung Punya Aset Pohon Sonokeling Tepi Jalan Senilai Rp1 Miliar
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Ia mengakui di tahun 2022 ada puluhan yang hilang masuk wilayah tepi jalan Balai Jalan Nasional. Namun, setelah petugas DLH Tulungagung menginventarisir kerawanan berkurang dan tidak ada lagi di 2023.
Kedepan untuk lebih memperketat, Reni mengaku akan memberikan barcode di masing-masing batang Pohon Sonokeling. Harapannya masing-masing pohon terinnventaris sebagai pohon langka serta menjaga kelestarian hayati.
"Kita tujuannya tidak hanya yang nilai ekonomi tinggi, tapi juga yang kategori langka apa tindak lanjutnya. Makanya kita mengajak izin Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Blitar," tandasnya.
Terpisah, Kepala DLH Kabupaten Tulungagung, Santoso mengungkapkan sesuai kewenangan pencurian pohon tepi jalan sudah menindaklanjuti ke pihak berwajib di tahun 2022 silam. Mengingat pohon yang dicuri bernilai cukup tinggi.
"Alhamdulillah bahwa terjadi pencurian sempat terjadi kejar-kejaran dan ketemu di Malang," ujar Santoso.
Sementara untuk data 2022, kasus pencurian ada 21 pohon. Dengan rincian yang 19 titik menjadi kewenangan balai besar, dan dua titik lainnya masuk kewenangan Pemkab Tulungagung. Jenis pohon yang dicuri adalah Sonokeling, lalu barang bukti telah diamankan di Balai Kelola Malang.
"Itu di 2022, kalau tahun ini tidak ada. Berharap jangan sampai 2023 ada laporan, merepotkan saya dan kepolisian," tutupnya sambil tertawa.