Blusukan hingga Menginap, Cara Cak Rochim Serap Aspirasi Warga

Cak Rochim blusukan hingga menginap di rumah warga
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Sidoarjo, VIVA Jatim – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih sekitar enam bulan lagi. Kebanyakan kontestan Pemilihan Legislatif (Pileg) sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan Abdul Rochim, Caleg DPR RI dari PKB nomor 4.

Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan Nasional

Ia getol melakukan silaturrahmi ke simpul-simpul masyarakat di dapilnya, Surabaya-Sidoarjo. Waktu enam bulan akan digunakan Cak Rochim, sapaan lekatnya, semaksimal mungkin untuk mengenalkan diri ke masyarakat dan menyusun tim pemenangan.

"Pesan dari Gus Muhaimin, ketum PKB, tidak ada cara lain selain kita wajib turun ke masyarakat, mendekati dan menyelami, serta membantu sebisa mungkin apa yang dibutuhkan masyarakat. Caleg PKB harus dekat dengan masyarakat,” ujar Cak Rochim di sela kunjungan ke wilayah Sedati, Sidoarjo, Rabu 16 Agustus 2023.

Bantah Dakwaan Jaksa, Gus Muhdlor Siapkan Saksi Fakta dan Saksi Ahli

Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid ini mengatakan, waktu enam bulan ke depan hingga waktu pencoblosan, 14 Februari 2024, menjadi momentum penting bagi para caleg untuk mengenalkan diri sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. 

Sehingga, jika nantinya diberikan kepercayaan masyarakat sebagai anggota DPR RI, program-program yang harus diperjuangkan di Parlemen sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.

Insiden Berdarah di Sampang, Anggota DPRD Jatim Ingatkan Pesan Gus Dur

”Dengan kita menyerap aspirasi langsung, kita tahu apa program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Misalnya yang dibutuhkan masyarakat itu peningkatan ekonomi, akses pendidikan, bukan IKN atau omnibuslaw yang justru kini banyak dikeluhkan para buruh di bawah,” tuturnya.

Untuk bisa menyelami lebih dalam kehidupan masyarakat di bawah, kader muda Nahdlatul Ulama (NU) ini bahkan sampai menginap di rumah-rumah warga secara bergiliran. Dengan begitu, dirinya bisa merasakan secara langsung denyut nadi kehidupan masyarakat yang akan diwakilinya. 

”Saya tidur di rumah-rumah warga, sarapan bersama, tahu persis bagaimana kondisi masyarakat di bawah. Cangkrukan dari warung kopi ke warung kopi lainnya. Kita menjadi tahu benar apa keluhan-keluhan masyarakat,” urainya.

Dari beberapa bulan turun ke dapil, Cak Rochim mendapatkan sangat banyak masukan dari warga di dapilnya, Surabaya dan Sidoarjo. Antara lain, akses pendidikan sekolah negeri yang perlu untuk ditambah. 

Sebab, dari tahun ke tahun setiap penerimaan siswa baru, warga berebut untuk bisa masuk ke sekolah negeri. Hal ini karena warga berharapkan mendapatkan akses pendidikan berkualitas dengan biaya yang terjangkau.

”Setiap penerimaan siswa baru, warga dihadapkan pada persoalan yang sama yakni carut marut PPDB. Warga ingin bisa menyekolahkan anaknya di sekolah negeri tapi daya tapung jauh dari kebutuhan. Akibatnya, tidak sedikit dugaan praktik penyimpangan saat PPDB akibat tingginya permintaan tapi kuota terbatas,” urainya.

Selain persoalan akses pendidikan, hal lain yang dikeluhkan masyarakat di wilayah Surabaya dan Sidoarjo adalah soal menurunnya daya beli masyarakat dan juga akses terhadap peluang kerja. Pandemi Covid-19 selama 2,5 tahun memberikan dampak yang cukup serius terhadap kondisi perekonomian warga.

Edi Santoso, warga Sedati, Sidoarjo mengaku sangat senang ada caleg DPR RI yang mau turun langsung ke tengah-tengah warga untuk mendengarkan aspirasi secara langsung. 

”Kalau calegnya mau turun langsung, masyarakat kan bisa menyampaikan apa saja kebutuhan atau kesulitan-kesulitan yang harus diperjuangkan di Pusat. Nah, apa yang dilakukan Cak Rochim ini sampai mau menginap diu rumah warga, patut dicontoh caleg-caleg lainnya,” katanya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi AC ini berharap kelak Cak Rochim bisa terpilih sebagai anggota DPR RI dan bisa memperjuangkan aspirasi warga Surabaya dan Sidoarjo. 

”Semoga Cak Rochim terpilih dan bisa amanah memperjuangkan kepentingan masyarakat,” harapnya.