Dishub Surabaya Sebut Pembangunan Terowongan Terminal Joyoboyo Masih Tentatif
- Mukhammad Dhofir /Viva Jatim
Surabaya, Viva Jatim - Hingga di penghujung tahun 2023, pembangunan terowongan yang menghubungkan Terminal Joyoboyo (TIJ) dan Kebun Binatang Surabaya tak kunjung terealisasi.
Tunnel yang sudah direncanakan sejak masa Walikota Tri Rismaharini itu mulanya akan dikerjakan pada Agustus sampai Desember 2023.
Namun belakangan, Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya menegaskan bahwa terowongan tidak mungkin dikerjakan pada tahun ini. Begitu pula di 2024 mendatang, pengerjaannya juga masih bersifat tentatif alias belum bisa dipastikan.
"Terowongan TIJ kayaknya tahun ini belum ada, kita lagi menghitung ulang (anggaran pembangunan) belum lelang," ujar Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Surabaya Tundjung Iswandaru di hadapan awak media, Selasa 7 November 2023.
Kendati demikian, Tundjung menyampaikan terowongan TIJ-Kebun Binatang Surabaya tetap menjadi keinginan pemerintah Kota Surabaya untuk dibangun.
Hanya saja kapan proses pengerjaan mulai dilakukan sampai sekarang belum bisa dipastikan tepatnya kapan.
"Feasibility study (uji kelayakan) sudah, DED (Detail Engineering Design atau rancang bangun rinci) juga sudah," tandasnya.
Menurut Tandjung, pembangunan terowongan TIJ-Kebun Binatang Surabaya harus memerhatikan skala prioritas yang berhubungan pada ketersediaan anggaran. Dan yang berhak menilai pembangunan itu layak dikerjakan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
"Bappeko (Surabaya) sih yang menentukan nanti. Masuk apa enggak, Bappeko," katanya.
"Jadi gini, yang masuk anggaran 2024 kan ada skala prioritas, tunnel itu masuk skala prioritas apa ada yang lainnya lagi lebih penting. Jadi belum pasti, kalau pembangunan yang lebih penting yang A, ya ditunda," sambung dia.
Untuk diketahui, anggaran yang digelontorkan dalam pengerjaan terowongan TIJ-Kebun Binatang Surabaya ditafsir mencapai Rp 25 miliar per 150 meter. Namun, besaran anggaran itu bisa saja kurang karena cukup banyak pengerjaan utilitas di bawah jalan.
Tujuan pembangunan terowongan ini untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Selain itu, jalur di bawah tanah ini juga diharapkan sebagai daya tarik wisatawan berkunjung ke Kota Pahlawan.