Disdik Lamongan Turut Prihatin atas Insiden Murid Bacok Gurunya

Guru di Lamongan dirawat usai dibacok muridnya
Sumber :
  • Viva Jatim/Imron Saputra

Lamongan, VIVA Jatim – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lamongan Munif Syarif turut prihatin atas insiden pembacokan yang dilakukan oleh MN (14) salah seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Sugio terhadap WU gurunya sendiri.

Tugas Kembangkan Potensi Anak Juga Harus Dilakukan Orang Tua, Tak Hanya Guru

Menurutnya, kasus pembacokan yang disebutnya baru terjadi pertama kali di lingkungan pendidikan Lamongan ini harusnya tidak terjadi mengingat akar persoalannya hanya karena tidak memakai sepatu.

Untuk itu, Munif berharap semua pihak baik keluarga dan sekolah turut bekerja sama dalam mendidik anaknya sehingga di kemudian hari kejadian ini jangan sampai terulang kembali.

Survei DKSI Pilkada Lamongan, Pasangan Yes Dirham Masih Unggal dari Ghofur-Firosyah

"Saya belum dapat perkembangannya kejadian ini, tapi dengan kejadian ini kami dinas turut prihatin dan menyayangkan ini terjadi karena di Lamongan ini lagi gencar membuat sekolah yang rama anak dan nyaman," kata Munif kepada VIVA Jatim, Kamis 16 November 2023.

Munif mengatakan, dalam kasus ini, pihaknya berharap bisa diselesaikan dengan baik, siswa yang melakukan penganiayaan terhadap gurunya sebaiknya tidak dikeluarkan dari sekolah. Namun perlu dilakukan pembinaan.

Pjs Bupati Kediri Harap Guru Penggerak Jadi Pelopor dan Agen Perubahan

"Karena bagaimana pun, siswa ini juga perlu diberikan hak untuk terus belajar apa lagi usianya juga masih anak. Jadi kalau bisa PPA memberikan pendampingan. Terkait kejadian ini kami juga sudah menerjunkan tim ke lapangan," jelas Munif.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembacokan yang dilakukan murid terhadap gurunya itu terjadi pada Rabu 15 November 2023. Saat itu pelaku tidak terima usai ditegur gurunya lantaran tak memakai sepatu.

Pelaku kemudian emosi dan melemparkan kursi tempat duduknya tepat mengenai kaki gurunya hingga mengakibatkan kaki WU terluka. Selanjutnya korban meminta dua muridnya untuk membawa MN keluar kelas.

Saat sudah berada di luar kelas, pelaku justru kembali masuk ke ruang kelas dan tiba-tiba menyerang korban dengan senjata tajam jenis bendo. Akibat penganiayaan itu tangan kiri korban terluka dan harus mendapatkan perawatan medis. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.