Deretan Kisah Tragis Anak-anak Palestina Korban Serangan Israel
- viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Tragedi kemanusiaan di Gaza Palestina menyimpan sederet kisah tragis anak-anak tak berdosa yang menjadi korban keberingasan serangan Israel. Fakta ini telah menyayat hati banyak manusia di muka bumi. Apalagi kabar beredar bahwa serangan Israel fokus ke anak-anak di Gaza.
Kisah tragis tersebut beragam, mulai dari anak-anak yang menahan sakit karena di operasi tanpa bius, hingga menuliskan nama mereka di tangannya. .
Berikut ini deretan kisah tragis yang dialami anak-anak Palestina korban serangan Israel, dikutip dari VIVA, Kamis, 30 November 2023.
1. Dokter amputasi kaki anaknya tanpa anestesi
Beberapa waktu lalu, akun TikTok @_motaz.azaiza mengunggah sebuah momen haru di mana seorang dokter menangisi anaknya yang meninggal dunia.
Dokter sekaligus ayah anak malang tersebut meninggal karena di amputasi tanpa anestesi. Anak itu pun kemudian meninggal dunia.
“Ahli bedah harus melakukan amputasi pada anaknya tanpa anestesi kemudian dia meninggal karena kesakitan,” tulis keterangan yang disematkan dalam video yang dikutip dan diterjemahkan VIVA dari akun @_motaz.azaiza pada Kami, 30 November 2023.
Dalam video tersebut juga terlihat rekan sejawatnya yang membantu menenangkan sang dokter. Rekannya itu terlihat memberikan pelukan hangat kepada sang dokter agar bisa ikhlas atas kepergian sang anak.
2. Ucapan menyentuh anak Palestina usai ayahnya meninggal di bom Israel
Sementara itu, pada unggahan akun TikTok @grafika_arelipz memperlihatkan seorang anak perempuan asal Gaza yang kehilangan ayahnya karena meninggal di bom zionis Israel. Ia mengatakan orang-orang zionis tertawa girang melihat ayahnya yang tewas.
“Masya Allah, pernyataan seorang anak Palestina ini bukan sekedar ucapan biasa tapi memiliki makna yg begitu dalam bagi kaum muslim di Dunia,” tulis keterangan.
“Orang-orang Yahudi senang karena ayahku sudah wafat,” ujarnya.
Tidak sedih, anak perempuan Gaza Palestina itu mengaku ikut senang melihat ayahnya tewas di tangan zionis. Karena menurutnya, sang ayah tidaklah mati sia-sia, melainkan mati syahid.
“Ayah ingin mati syahid dan dia mendapatkannya. Ayah bahagia sudah berada di surga,” tuturnya.
3. Pesan haru anak-anak Palestina untuk Dunia
Awal bulan ini, anak-anak di Gaza mengadakan konferensi pers di luar rumah sakit Al-Shifa, memohon agar dunia mengambil tindakan ketika Israel terus melakukan pemboman yang tak henti-henti di wilayah Gaza.
Sekelompok anak-anak berdiri di belakang beberapa mikrofon yang diletakkan di atas meja kayu di halaman luar rumah sakit tempat puluhan ribu orang mencari perlindungan dari serangan udara dan darat.
“Sejak 7 Oktober, kami telah menghadapi pemusnahan, pembunuhan, pemboman, semua ini terjadi di hadapan dunia,” salah satu dari anak-anak tersebut berkata, pertama dalam bahasa Arab kemudian dalam bahasa Inggris.
“Kami datang ke Al-Shifa untuk mencari perlindungan, kami menghadapi kematian lagi ketika mereka menargetkan rumah sakit,” lanjutnya.
Anak-anak tersebut meminta perlindungan karena mereka ingin perdamaian dan keadilan.
“Kami datang sekarang untuk berteriak, dan mengundang Anda untuk melindungi kami. Kami ingin hidup, kami menginginkan perdamaian, kami ingin keadilan bagi para pembunuh anak-anak. Kami ingin tempat tinggal, makanan dan pendidikan, dan kami ingin hidup sebagaimana anak-anak lain hidup,” lanjut anak laki-laki yang membaca pesan mengharukan tersebut.
4. Anak-anak tetap lantunkan dzikir dengan suara dentuman bom
Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan banyak orang, termasuk anak-anak. Akibat banyaknya serangan yang terus berdatangan ke Palestina, membuat seluruh warganya pun berusaha untuk menyelamatkan diri mereka sebisa mungkin.
Rasa takut hingga panik selalu menghantui mereka yang ada di kota-kota di Palestina, tak terkecuali anak-anak hingga para lansia.
Dilihat dari unggahan akun TikTok @.shadammuhamad, terlihat seorang bocah perempuan berusaha kuat dan tegar di tengah banyaknya gempuran yang terus-menerus berdatangan. Ia berusaha menenangkan diri dari rasa takut dengan cara terus berdzikir.
“Beginilah cara anak-anak Gaza menenangkan diri mereka dari suara-suara ledakan bom disekitar mereka,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
“Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar),” ucapnya beberapa kali.
5. Anak-anak Palestina tulis nama di tangan
Dikutip dari unggahan viral akun Instagram @.statusfakta, terlihat anak-anak menuliskan namanya di tangan. Hal ini dilakukan di tengah invasi besar zionis Israel ke wilayah Palestina.
Dijelaskan bahwa tujuan anak-anak Jalur Gaza, Palestina, menulis nama masing-masing di lengan tangan supaya mudah dikenali jika mati syahid akibat serangan brutal zionis Israel.
“Anak anak di gaza menulisi nama mereka di tangannya untuk jaga jaga mudah mengenali jasad ketika mereka syahid,” tulis keterangan akun pengunggah video.
6. Lantunkan ayat suci AL-Quran ketika dioperasi tanpa bius
Dilihat dari unggahan akun TikTok @zulalmahsani, terlihat seorang anak-anak yang sedang dilakukan pembedahan melantunkan ayat suci Al-Quran. Disebutkan jika anak tersebut di bedah tanpa bius.
“Mulutnya senantiasa mengalunkan ayat-ayat suci Al-Quran di saat melalui kesakitan pembedahan tanpa bius,” tulis akun TikTok @zulalmahsani.
Seorang dokter yang merekam video tersebut mengusap kepala anak itu yang terus melantunkan ayat suci Al-Quran. Terlihat dalam video tersebut, wajah si anak sampai bergetar menahan sakit.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul 6 Kisah Menyayat Hati Korban Anak-anak dari Palestina