Jatim Kebobolan Omicron XBB, Jangan Panik tapi Tetap Waspada

Hikmah Bafaqih seriusi masalah 94 jemaah umroh gagal berangkat
Sumber :
  • Toriq/Viva Jatim

Jatim – Kementerian Kesehatan RI menginformasikan bahwa COVID-19 varian Omicron XBB telah masuk ke Indonesia. Di Jawa Timur, ditemukan satu kasus yang memapar warga Surabaya. Masyarakat diminta tidak panik namun tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan.

Infrastruktur Transportasi Berdampak Peningkatan Perekonomian Jatim

"Sub varian ini cepat menular dan fatalitasnya tidak lebih parah dari Omicron, namun Indonesia masih belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19 karena berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terjadi," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih kepada Viva Jatim, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Karena itu, politikus PKB  itu kembali mengimbau agar masyarakat Jatim tidak lengah. "Tetap patuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta melakukan testing jika mengalami gejala Covid-19," ujar Hikmah.

Pembebasan Lahan JLS Masih Terkendala, Ini Langkah DPRD Jatim

Langkah vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah juga harus mendapat dukungan dari masyarakat dengan melengkapi vaksinasi dari vaksinasi dosis 1, dosis 2 hingga booster. Sehingga, papar Ketua Perempuan Bangsa Jatim itu, kekebalan komunitas yang diharapkan dapat membendung ancaman COVID-19 tercapai. 

Terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, hingga Jumat kemarin, hasil dari genomic sequencing menunjukkan terdapat satu kasus Sub Varian Omicron XBB terkonfirmasi di Jatim, dengan pasien adalah seorang wanita berusia 29 tahun. Pasien terkonfirmasi merupakan transmisi luar Jatim.  

DPRD Akan Kawal BUMD untuk Maksimalkan PAD Jatim

Khofifah menyatakan, dirinya telah memerintahkan Dinas Kesehatan Prov. Jatim serta Satgas Covid-19 Jatim untuk terus memantau sekaligus melakukan Tracing mendetail bagi kontak erat pasien. Hal ini mengingat, Sub Varian Omicron XBB memiliki tingkat penularan yang cepat. 

“Pasien saat terinfeksi gejalanya ringan. Seluruh kontak erat sudah dilakukan testing dan hasilnya negatif. Pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh alias terkonversi negative,” tandasnya.