Anies Baswedan Ungkap 3 Kriteria Cawapresnya, Ada Khofifah dan AHY
- Viva.co.id
Jatim – Bakal calon presiden (capres) yang dideklarasikan Partai NasDem, Anies Baswedan, sampai sekarang masih menimbang-nimbang siapa figur yang akan digandengnya menjadi bakal calon wakil presiden. Dia membidik pasangan di Pilpres 2024 dengan pertimbangan tiga kriteria. Nama Khofifah Indar Parawansa dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk radar.
“Saya pernah sampaikan bahwa kriterianya itu tiga. Satu, memberikan kontribusi untuk kemenangan, pasangan itu harus begitu. Kedua, pasangan ini bisa membantu di dalam stabilitas koalisi partai pendukung. Dan ketiga, bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan lebih efektif,” kata Anies dikutip dari VIVA, Minggu, 30 Oktober 2022.
Mantan Gubernur DKI itu menegaskan, nantinya ketiga kriteria itu wajib dimiliki oleh pasangan yang akan menemaninya di Pilpres 2024 mendatang. “Jadi tiga itu, satu untuk pemenangan, dua untuk stabilitas politik, tiga untuk efektivitas pemerintahan, kriterianya itu,” tegas dia.
Anies mengaku tidak ingin terburu-buru memilih bakal cawapres. Dia tidak menentukan batas waktu karena butuh waktu panjang dan mendalam untuk memilih figur yang cocok sesuai tiga kriteria yang dijelaskannya itu.
Sementara ini, ada beberapa nama tokoh nasional yang digadang-gadang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti. Di antaranya Gubernur Jatim yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Sebelumnya, mantan Wapres RI Jusuf Kalla menyarankan agar Anies Baswedan memilih pasangan yang berpengalaman dan menomorduakan kriteria popularitas. “Wakil itu pertama dinilai pertama bukan popularitas, tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden,” ujarnya.
Jusuf Kalla lantas mencontohkan sosok Wakil Presiden ke-11 Boediono dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurutnya, kedua sosok tersebut mampu bekerja dengan baik dalam membantu presiden tanpa sekalipun berkampanye.
"(Contoh) saya dua kali wapres, Pak Boediono, Pak Kiai (Ma'ruf) pernah kampanye, enggak? Enggak pernah. Harus tadi, harus bekerja dengan baik. Sehingga dilihat ini, harus menilai bisa bekerja sama atau bisa membantu," pungkas politikus berlatarbelakang pengusaha itu.