Tiga Disorot dari Tragedi Kanjuruhan yang Diminta agar Diusut

Akibat insiden Kanjuruhan.
Sumber :
  • Lucky/viva.co.id

Jatim – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus orang membawa duka bagi seluruh masyarakat Indonesia, juga pecinta sepak bola di dunia. Hingga kini, masih ada ratusan orang dirawat di rumah sakit akibat tragedi tersebut dan diharapkan bisa segera pulih. Masyarakat mendesak pihak berwenang segera mengusut tuntas untuk menyeret siapa pun yang bersalah agar bertanggung jawab.

Setidaknya ada tiga hal paling disorot publik berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan. Berikut ini ulasannya:

 

1. Gas Air Mata

Kepala Polda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bermula ketika laga antara Persebaya kontra Arema FC berakhir dengan skor 3-2 untuk Persebaya. Karena jagoannya kalah, suporter kemudian turun dan merangsek masuk ke dalam lapangan untuk meluapkan kekecewaan dan mengejar pemain dan official Arema FC. Tim Persebaya Surabaya buru-buru dievakuasi petugas dengan kendaraan taktis. 

Massa semakin anarkis sehingga menyebabkan dua petugas kepolisian meninggal dunia. Kemudian petugas melakukan tembakan gas air mata ke arah massa. Nah, saat itulah massa panik dan  mundur hingga terjadi penumpukan orang, berdesak-desakan untuk menghindar dari selubungan gas air mata hingga banyak yang pingsan dan terinjak-injak. 

"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," ujar Kapolda Nico.