Rahasia dan Cerita Mistis Keris Sumenep yang Berhasil Mendunia, Ada Tirakatnya
- Jadesta.kemenparekraf
Jatim –Cerita mistis Keris Sumenep Madura ini diolah dari berbagai sumber. Cerita mistis Keris Sumenep ini memang sudah ada sejak zaman dahulu. Sejak zaman empu Kelleng Hingga beberapa cerita mistis yang beredar di tengah tengah masyarakat.
Salah satunya misalnya sebagaimana keahlian warga Desa Aeng Tong Tong di Saronggi Sumenep dalam membuat keris tak lepas dari keberadaan empu Kelleng yang hidup di awal abad ke-13 di Kerajaan Sumenep.
Empu Kelleng kemudian menurunkan ilmunya yang mumpuni kepada anak angkatnya yang bernama Joko Tole.Akhirnya, Empu Keleng dan Joko Tole dipercaya sebagai empu sakti yang memiliki keahlian lengkap sebagai empu pembuat keris dari Sumenep.
Di Pulau Madura terdapat cerita tutur yang menunjukkan betapa erat hubungan antara suku Madura dengan keris. Konon terdapat kepercayaan, apabila seorang perempuan sedang hamil, suaminya harus berusaha membuat sebilah keris yang nantinya diberikan kepada si anak.
Besi yang akan dibuat keris diletakkan di bawah tempat tidur. Sang ayah harus menjalankan tirakat, misalnya berpuasa, untuk mendapatkan petunjuk Tuhan. Jika petunjuk sudah diperoleh, potongan besi itu harus diletakkan di tempat ramai, misalnya pasar. Jika potongan besi itu tidak terlihat oleh siapapun, besi itu dapat diproses menjadi keris.
Jika gagal, tirakat harus dilanjutkan lagi sampai berhasil. Besi itulah yang dinamakan “besi calon”, bahan untuk membuat keris.
Rahasia Para Empu Keris Aeng Tong Tong Sumenep
Rahasia para empu ini salah satunya karena mereka menekuni pembuatan keris sejak kecil dan Sekolah Dasar (SD). Bisa dibayangkan hasil yang diproduksi oleh para empu keris tersebut.
Keris-keris produksi desa Aeng Tong-Tong ini sangat diminati penggemar keris baik Indonesia sampai ke luar negeri. Karena garapannya halus, baik keris maupun warangka atau rumah kerisnya.
Tidak seperti daerah lain yang populer dengan games dan modernisasi, di desa ini banyak sekali anak-anak muda yang menekuni pembuatan keris bahkan sejak masih di bangku SD.
Sebagaimana salah satu pengakuan empu didesa Aeng Tong Tong yang menekuni pembuatan keris sejak sekolah dasar. Meski dirinya merupakan generasi keempat bahkan merupakan satu-satunya Mpu Wanita yang ada di Indonesia saat ini.
Berawal dari hanya membuat warangka, kini empu tersebut sudah sangat mahir membuat sebilah keris sendirian. Salah satu karyanya adalah keris yang dihadiahkan kepada Presiden Jokowi pada saat Festival Keraton Nusantara di Sumenep (27-31 Oktober) beberapa waktu lalu.
Proses pembuatan keris dimulai dari penempaan besi menjadi sebuah bahan dasar keris, dalam proses inilah juga dimasukkan pamor ke dalam keris tersebut.
Proses yang disebut Tempa lipat ini, menggabungkan plat-plat baja menjadi sebuah keris dengan proses pemanasan. Menurut salah satu empu di desa Aeng Tong Tong Sumenep untuk bisa menjadi sebuah keris setidaknya terdiri dari 150 lipatan.
Setelah dirasa cukup, maka bahan dasar tersebut kemudian diperhalus dengan gerinda, ditambahkan tembaga atau emas, dan kemudian diukir sesuai pesanan. Pada tahap akhir keris-keris tersebut akan disepuh untuk memunculkan warna yang diinginkan.