Cerita 12 Peternak Sapi Perah Belajar Manajemen Peternakan di Belanda
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Bulan September 2023 lalu, Indonesia mengirimkan 12 peternak sapi perah ke Belanda. Mereka dikirim untuk belajar tata kelola peternakan yang baik dan berkelanjutan. Lima orang berasal dari Jawa Barat, seorang peternak Jawa Tengah dan enam orang dari Jawa Timur.
Di negeri kincir angin, para peternak diajarkan cara meningkatkan produktivitas perahan. Sehingga kesejahteraan peternak akan terwujud seiring bertambahnya pendapatan.
Peternak asal Indonesia belajar selama hampir dua pekan. Mereka dibagi dalam tiga kelompok dan tinggal bersama keluarga di tiga peternakan Belanda yang berbeda.
Kristianti misalnya, ibu muda sekaligus anggota Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara di Lembang, Jawa Barat menuturkan, saat tinggal bersama keluarga Belanda. Ia merasa takjub menyaksikan kemampuan peternak setempat yang sanggup merawat ratusan ekor sapi perah.
"Banyak hal yang saya pelajari di peternakan Jos di Belanda ini. Kalau saya dan suami berdua mengurus sembilan ekor sapi laktasi dan empat ekor anakan, Jos ternyata mampu bekerja dengan istri dan anaknya untuk mengelola sekitar 200 ekor sapi perah dan lahan peternakan. Saya belajar bagaimana disiplin dan kecermatan dalam mengelola pekerjaan sehari-hari di kandang dapat membantu kita bisa bekerja dengan lebih efisien. Saya sudah tidak sabar berbagi dengan suami dan peternak lainnya di tanah air," bebernya, ditulis Sabtu 14 Oktober 2023.
Lain cerita dari Mirza Azmi, peternak asal Jawa Timur ini sudah beternak sapi perah kurang dari lima tahun. Dia memiliki 18 ekor sapi perah, terdiri dari 12 ekor sapi laktasi dan enam ekor anakan.
Peternakannya berdiri di lahan sewaan seluas 10.000 meter persegi dengan luas lahan kandang 1.600 meter persegi. Ia menilai industri peternakan sapi mempunyai potensi yang sangat besar. Sayangnya kata dia, anak muda jarang meliriknya. Padahal kebutuhan susu sapi sangat tinggi.