Ketua LDNU Jatim Berbagi Tips Sukses Suami-Istri dalam Rumah Tangga

Ilhamuddin Sumarkan
Sumber :
  • Humas STAI Al-Fithrah Surabaya

Jatim – Semua orang hidup di dunia pasti ingin sukses. Termasuk dalam kehidupan rumah tangga. Ketua LDNU Jawa Timur Dr KH Ilhamuddin Sumarkan, berbagi tips sukses hidup di dunia dan akhirat. Begitu juga bagi suami-istri dalam kehidupan rumah tangga.

Menurut Kiai Sumarkan, jika suami-istri --juga umat Islam secara umum-- ingin sukses harus punya kartu “Indosat” yaitu ‘Intensif Doa Usaha Tawakal’.

“Itulah kunci sukses yang harus dimiliki,” kata Kiai Sumarkan di hadapan 106 wisudawan STAI Al-Fithrah Surabaya, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Kiai Sumarkan hadir dalam kapasitasnya sebagai Wakil Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) IV Jawa Timur.

Empat hari sebelumnya, tips yang sama disampaikan Kiai Sumarkan saat menghadiri wisuda sarjana dan magister di kampus INSTIKA Guluk-Guluk, Sumenep, pada Rabu 26 Oktober 2022.

Menurut Kiai Sumarkan, jika ingin melakukan ekselarasi keberhasilan seseorang harus punya “Indosat Spesial” yaitu “Indahnya Doa Saat Tahajud”.

Kepada para wisudawan, Kiai Sumarkan, bila nanti berkeluarga hendaknya berkomitmen pada visi dan misi sebagai suami-istri. Menurutnya visi seorang suami adalah membahagiakan istri. Begitu juga sebaliknya. 

Kata dia, kata “suami” itu singkatan dari “Selalu Usaha Untuk Membahagiakan Istri”, sedangkan kata “istri” itu kepanjangannya adalah “Istana Tempat Surga Ridha Ilahi”.

Sukses atau berhasil tidaknya seseorang adalah prerogratif Tuhan. Semua tergantung Allah SWT. Dari itulah menurutnya seorang Muslim butuh kartu ‘Telkomsel’ yaitu ‘Terus Lakukan Komunikasi Selalu kepada Allah’. 

Miminal, lanjut dia, adalah selalu istikamah di jaringan 24434, yakni subuh (2 rakaat), duhur (4 rakaat), asar (4 rakaat), maghrib (3 rakaat), dan isya (4 rakaat). 

Telkomsel bukan hanya dengan dengan Allah SWT. Penting juga menurutnya melakukan Telkomsel dengan Rasulullah saw melalui shalawat. Tanpa salawat kepada Rasullah SAW banyak ibadah menjadi tidak sah, setidaknya tidak afdhal.

Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini menambahkan, orang hidup itu harus menyiapkan kartu ‘Simpati’ yaitu ‘Simpanan Amal dan Tabungan untuk Mati’. “Makanya harus diisi pulsanya dengan kartu AS yaitu Amal Saleh,” ujarnya. 

Hal tersebut juga harus dibantu oleh kartu ‘Xl’ yaitu ‘extra lillah’ dan supaya betul-betul berhasil harus pakai kartu ‘Axis’ yaitu ‘Extra Istikamah’. 

Semua itu, kata dia, harus diwadahi dan didasari dengan kartu ‘M3’ yaitu ‘Mencapai Ridha Ilahi’. “Usahakan sampai kita mencapai derajat Smartfren: semangat meraih prestasi keren,” ujarnya.

Pada acara wisuda ke-11 itu, STAI Al Fithrah Surabaya mewisuda 106 mahasiswa. Rinciannya, dari Prodi Ilmu Alquran Tafsir 9 wisudawan, Ilmu Tasawuf 13, Manajemen Pendidikan Islam 51, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 24, dan Perbankan Syariah 19 orang.

Sementara wisudawan terbaik diraih Utami Novita Lestari dari Prodi PGMI dengan IPK 3.66, Muhammad Nur Ridho Waliden dari Prodi MPI dengan IPK 3.6, Navida Zulfa Safitri dari Prodi Ilmu Tasawuf IPK 3.53, Ahlul Maghfiroh dari Prodi Perbankan Syariah IPK 3.52, dan Nurul Ismiyah dari Prodi IAT dengan IPK 3.51.