Strategi agar Bisnis Baru tidak Tumbang di Tahun Kedua

Ferdinand K Dharsana, Account Director RekaReka Branding
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, VIVA Jatim – Dalam dunia bisnis, tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak pemilik bukanlah cara merumuskan strategi. Melainkan, bagaimana mengimplementasikan apa yang sudah dibuat agar bisa berjalan lancar.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90 persen bisnis gagal di tahun kedua dan jarang sekali bisa eksis hingga tahun kesepuluh.

Oleh sebab itu, pemilik bisnis baru harus benar-benar menjalankan usahanya dengan tepat agar tidak rontok di tahun pertama.

Apalagi pebisnis kurang melakukan riset pasar, tidak punya lokasi yang tidak strategis, pendanaan minim, hingga kekakuan dalam operasional maka resiko bangkrut jauh lebih tinggi.

Selain itu, tumbangnya bisnis juga disebabkan kegagalan dalam eksekusi serta kurangnya usaha dalam pelaksanaan dan pengukuran strategi.

Banyak organisasi fokus pada pengembangan ide-ide strategis tetapi gagal dalam implementasinya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki langkah-langkah yang jelas dan terukur untuk menerjemahkan strategi menjadi aksi.

"Jika rencananya bagus banget, tapi eksekusinya nol, ya percuma, kayak gak ada nyawanya," tutur Nabil Attuwy, COO RekaReka Branding, Jumat 12 Januari 2024.

Menurutnya membuat rencana bisnis harus solid dan realistis. Selain itu rencana harus mencakup juga tujuan yang dapat dicapai dan strategi untuk mencapainya.

"Mimpi besar boleh kok, tapi tetap realistis dong, yang penting fokus sama tujuan," timpal Chandra Adityo Nugroho, Creative Director RekaReka Branding saat ditemui di acara grand opening RekaReka Branding, agensi branding terbaru di Surabaya.

Dia juga selalu menekankan pentingnya riset pasar yang mendalam. Dalam acara yang berlangsung pada tanggal 12 Januari 2024 lalu, dia juga menggarisbawahi jika tren pasar itu selalu berubah.

Jadi, sebagai owner bisnis kita harus menjadi air, selalu mengikuti tempatnya, selalu adaptasi agar tidak tumpah, atau rugi. Dalam strategi bisnis, pendanaan yang cukup untuk mendukung operasi bisnis juga penting.

Jadi, pemilik bisa dengan mudah mencapai titik di mana bisnis menjadi menguntungkan.

"Tapi modal bukan segalanya ya, kalau duitnya gede tapi kita sembrono ya hancur sudah bisnismu," tambah Ferdinand K Dharsana, Account Director RekaReka Branding.

Manajemen strategis pasti berubah dan tidak stagnan. Jadi, harus benar-benar berkelanjutan dan tidak periodik. Dengan begitu, bisnis bisa selalu menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dan peluang cuan makin besar.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, perusahaan dapat meningkatkan peluang berhasil dalam eksekusi strategi. Kesuksesan dalam bisnis bukan hanya tentang memiliki ide yang hebat. Namun, juga tentang kemampuan untuk menerjemahkan ide tersebut menjadi hasil yang nyata melalui eksekusi yang efektif.