Gampang 'Horny' karena Pikiran Jorok? Begini Cara Ampuh Mengatasinya
- viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim –Merasakan horny atau rangsangan seks yang datang secara tiba-tiba merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Namun pada kondisi lain, kadang bisa menimbulkan rasa tak nyaman ketika rangsangan itu muncul di saat tak terduga.
Hal itu juga mungkin akan mengganggu fokus terhadap aktivitas sehari-hari karena terlalu sering muncul.
Sebenarnya, memkirkan tentang seks adalah hal yang wajar meskipun seseorang melakukan hal tu di saat yang tidak biasa, seperti sedang bekerja atau belanja.
Di sisi lain, justru ada orang yang tidak bisa terlalu merasakan hasrat seksual dan itu merupakan hal yang wajar pula. Tentu saja, ada kalanya pikiran seksual bisa membuat frustasi karena terlalu mengganggu.
Melansir VIVA, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengusir kebiasaan memikirkan hal-hal seksual dan pikiran jorok atau menahan hasrat melakukan hal tersebut.
1. Lakukan kesibukan
Tingkatkan kesibukan sehari-hari hingga pikiran bisa beralih fokus terhadap apa yang dikerjakan.
Membaca buku atau menonton acara televisi yang menampilkan karakter dengan kebiasaan memiliki hasrat seksual tinggi dapat membantu untuk merefleksi diri sendiri.
2. Bicarakan soal perasaan
Berbicara tentang seks mungkin terasa sedikit canggung, terutama jika masih menyesuaikan diri dengan kondisi seksualitas diri sendiri. Bukan hal yang aneh jika kita sepenuhnya menghindari pembicaraan tentang seksualitas, nafsu, dan topik terkait, bahkan dengan pasangan.
Namun, justru dengan bicara dengan orang yang dipercaya bisa membuka mata dan pikiran yang lebih luas soal pandangan seks itu sendiri.
Di samping itu, ada kalanya seseorang benar-benar tidak dapat menghilangkan pikiran seksualnya. Hal ini bisa jadi merupakan tanda gangguan obsesif-kompulsif atau OCD. Jika mengalami kelainan ini, maka sebaiknya langsung datang ke terapis yang bisa membantu mencari pengobatan. Terapis juga dapat membantu mengatasi pikiran-pikiran yang dapat mengganggu penderita OCD.
Dalam beberapa kasus, kesulitan mengatasi rasa terangsang atau menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan masturbasi dan berhubungan seks daripada yang diinginkan juga bisa menjadi gejala hiperseksualitas, atau perilaku seksual kompulsif.