Atraksi Bocah-bocah Buddhis Afrika Pukau Ribuan Umat Buddha di Surabaya
- Dokumen YBA.
Menurutnya, banyak privillege, banyak sarana, dan prasarana yang ditemukan di Indonesia. Tetapi masih banyak yang belum memilih menjalin jodoh untuk belajar Buddha Dharma secara sungguh-sungguh demi menemukan kebahagiaan.
Itu berbeda dengan anak-anak dari Afrika. Mereka semua mampu Nian Jing atau mampu membaca sutra Buddha Mahayana dalam bahasa Mandarin, dan hal ini sangat amat jarang ditemukan di antara rekan-rekan muda-mudi Buddhis di Indonesia.
Limantoyo juga bersyukur Master Hui Li selaku founder Amitofo Care Center yang bisa membuat anak-anak Afrika itu bisa menjadi Dharma Duta atau kelompok penyebar agama Buddha dengan metode yang unik dan mudah diterima oleh masyarakat hadir di acara tersebut.
Besar harapan kiprah dari Master Hui Li ini membuat umat Buddha di Indonesia bisa menciptakan hal serupa dengan menciptakan Amitofo Care Center lokal di daerah pelosok Indonesia dengan mengentas kemiskinan dan ketertinggalan akses pendidikan melalui penyebaran Agama Buddha.
Limantoyo juga berterima kasih kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI yang diwakili oleh Kasubdit Kelembagaan Ditjen Bimas Buddha, Karsan, memberikan rekomendasi atas acara tersebut. Ia berharap, pemerintah bisa mengadopsi semangat dan luhur Master Hui Li dan Yayasan Amitofo Care untuk mengembangkan Buddha Dharma di daerah pelosok Indonesia bersama YBA.