Peneliti Ungkap Peran Hormon dan Psikologis Pemicu Seseorang Selingkuh
- Pixabay
Surabaya, VIVA Jatim – Perselingkuhan menjadi masalah paling akut dalam rumah tangga. Dampaknya pun sangat luar biasa, bukan hanya kepada diri sendiri dan pasangan, melainkan juga kepada anak dan keluarga besar yang ikut menanggung beban masalah tersebut.
Lantas, apa sih yang membuat seseorang terdorong untuk berbuat selingkuh hingga tega mengkhianati pasangannya sendiri yang sedari awal setia menemani dalam kondisi apapun?
Di balik keputusan yang terlihat sederhana ini, berdasarkan penelitian, ternyata ada faktor psikologis dan biologis yang kompleks sehingga mempengaruhi seseorang untuk selingkuh.
Lebih dari sekadar ketertarikan atau kesempatan, kombinasi hormon tertentu dalam tubuh bisa menjadi penyebab mendalam di balik perilaku tidak setia.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Psychology: General, memberikan wawasan baru tentang bagaimana hormon bisa memainkan peran besar dalam perilaku manusia.
Berdasarkan penelitian tersebut, hormon reproduksi testosteron dan hormon stres kortisol dapat memainkan peran penting dalam perilaku seseorang, termasuk dalam keputusan untuk selingkuh.
Ketika kadar testosteron meningkat, seseorang mungkin merasakan dorongan lebih besar untuk mencari kepuasan dan penghargaan, dengan risiko yang sering kali diabaikan.