Kelainan Refraksi kian Masif, LASIK Course NEC Asah Kompetensi Dokter Mata

Peserta dokter mata didampingi instruktur Prof. Dato’ Dr. Khairidzan
Peserta dokter mata didampingi instruktur Prof. Dato’ Dr. Khairidzan
Sumber :
  • Istimewa

Ketua Pelaksana LASIK Course, dr. Irma A. Pasaribu, Sp.M, mengatakan, program ini menyoroti pentingnya teknologi LVC, salah satu metode paling dicari masyarakat untuk membantu membebaskan dari kelainan refraksi dan juga kacamata selamanya. 

“Acara ini dirancang untuk mempersiapkan dokter mata dalam menangani kasus meningkatnya prevalensi kelainan refraksi seperti miopia (mata minus), dengan meningkatkan kompetensi di bidang koreksi penglihatan berbasis laser,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Minggu, 8 Desember 2024. 

LASIK Course diikuti para dokter spesialis mata dari sejumlah daerah di Indonesia. Seperti Makassar, Kalimantan, Banjarbaru hingga Pekanbaru. Untuk tahun 2024 ini, 11 pembicara berpengalaman dihadirkan. Terdiri dari 7 instruktur internal NEC dan ahli eksternal. Salah satunya berasal dari Malaysia Assoc. Prof. Dato’ Dr. Khairidzan bin Mohd Kamal. 

Dengan konsep private, setiap peserta didampingi oleh satu instruktur untuk memastikan pembelajaran yang personal dan maksimal. Edukasi untuk upgrade skill ini digelar selama dua hari, Sabtu sampai Minggu, 7-8 Desember 2024. 

Adapun metode pembelajaran dibagi empat sesi penting. Hal itu dilakukan guna memberikan wawasan dari dasar sampai ke kasus mendalam. Sehingga pembelajaran menjadi terarah dan sistematis. Serta memastikan peserta mampu mengaplikasikan teknik secara tepat dan klinis di tiap sesi yang dibahas. 

“Kami percaya, pendekatan ini akan memberikan pengalaman belajar optimal dan berdampak langsung, apalagi dengan sesi pembahasan terkait Presbyond yang merupakan metode baru dan sudah ada penerapan layanannya di National Eye Center guna menghilangkan mata minus, mata plus, Silinder, dan mata tua,” jelas dr. Irma.

Salah satu peserta LASIK Course asal Makassar, dr. Meiliaty Ariesta Angky mengaku sangat terbantu dengan program ini. Sebab, menurutnya banyak hal yang bisa ditingkatkan dalam memperdalam ilmu bedah refraksi.