Keren! Mini Lemon Studio Asah Kreativitas Siswa SMK lewat Karya Animasi Kelas Dunia
- Dokumen Mini Lemon Studio
Surabaya, VIVA Jatim – Serial animasi edukatif besutan d'Topeng Kingdom Group, Mini Lemon terus memberikan kontribusi terhadap kemajuan teknologi. Perusahaan milik Reno Halsamer ini tampil dengan karya visualisasi yang memukau.
Sebagai upaya mengasah kreativitas generasi muda, melalui Mini Lemon Studio, mereka melatih siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Surabaya seputar karya animasi. Mulai dari grafis animasi, voice offer hingga script.
Salah satunya siswa SMKN 12 Surabaya. Puluhan anak didik itu berkesempatan magang di d'Topeng Kingdom Group.
Proses pemagangan telah berjalan selama tiga tahun terakhir dan terlibat langsung dalam produksi film layar lebar yang direncanakan rilis awal tahun depan. Kualitas gambar Mini Lemon dipoles sedetail mungkin seperti Angry Bird yang dibuat Sony dengan Pixar.
Reno memiliki harapan besar dapat memberdayakan Gen Alpha dan Gen Z dalam setiap proses pengolahan animasi di studio kelas dunia. Ia yakin mereka mampu, saat studio lain justru menggandeng animator profesional.
"Kami tidak membangun corporate, tidak membangun agency, tetapi membangun family. Ada banyak anak-anak SMK yang datang ke tempat kami tidak mengerti apa-apa, desain pun juga sangat sederhana, tidak siap untuk kelas industri. Kita latih, kita didik mereka dengan target dan project," ungkap Reno, dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Kamis, 26 Desember 2024.
Terbukti, banyak jebolan Mini Lemon Studio menjadi pemimpin animasi di lingkungan sekolah masing-masing.
Bahkan dalam waktu dekat, Reno akan meresmikan Mini Lemon Movie Academy Yogyakarta dan ditujukan bagi siswa-siswi berbakat sesuai minat dan kemampuan dengan biaya sangat minim.
"Kami akan latih mereka dan siapkan beasiswa, bagi siswa yang mampu, mereka cukup membayar Rp300 ribu per bulan. Enam bulan pasti akan jadi profesional dan kita kasih pekerjaan," katanya.
Siswa sejak awal dibekali oleh tanggung jawab, proyek, kualitas dan pendidikan sehingga mereka siap terjun di dunia industri.
"Banyak orang hebat yang terlibat sebagai pengajar di Mini Lemon Movie Academy," ucapnya.
Begitu pula dalam tiap tahapan Mini Lemon Movie. Animasi ini pernah mendapat sentuhan visual grafis di Beijing sebelum akhirnya rilis berseri pada tahun 2015 di YouTube dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan menggandeng para siswa tersebut.
Mini Lemon memiliki pesan moral dan sosial serta dapat membantu orang tua maupun guru di sekolah untuk mendidik anak-anak dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Reno Halsamer, sang penggagas mencoba mendobrak dunia animasi digital yang menggambarkan secara kuat kearifan luhur bangsa menggunakan tema "Teman Sepermainan".
Masa muda sebagai aktivis pluralis melalui wadah ikatan kerukunan umat beragama pada tahun 1998, membuat Reno ingin menghadirkan hiburan mendidik tentang penguatan makna toleransi.
"Pluralisme harus terus dibangun dan dirajut dimulai sejak anak melalui edukasi," kata Reno.
Reno, mengawali pembuatan Mini Lemon bukan tanpa alasan. Ia sadar akan sederet persoalan bangsa yang mendasar dan pentingnya menghadirkan hiburan edukatif serta inspiratif bagi anak-anak Indonesia demi menjaga ketahanan nasional.
Seperti nilai toleransi, hormat kepada orang tua, gotong royong, peduli lingkungan hidup maupun cinta kepada bangsa dan negara.
Sementara saat ini, kata Reno, hiburan informasi di media mainstream dinilai sangat minim. Karya anak bangsa ini diharapkan menjadi angin segar bagi para orang tua yang ingin memberikan hiburan edukatif kepada putra-putri mereka.
"Kami menciptakan good character anak bangsa melalui Mini Lemon untuk mempersiapkan generasi muda dan anak-anak yang tangguh, cinta tanah air dengan membawa nilai-nilai kebaikan serta budaya yang merupakan warisan yang selalu kita banggakan," kata Reno.
Terinspirasi Topeng Koleksi
Kolektor benda seni kelahiran Surabaya itu menambahkan, karakter Mini Lemon mengombinasikan topeng koleksinya dan buah lemon.
Ia mengagumi keindahan artistik seni topeng yang merupakan artefak orisinil leluhur Bangsa Indonesia. Beberapa topeng itu bahkan ada yang merupakan peninggalan tahun sebelum Masehi.
Karakter topeng juga diharapkan mampu mewakili wajah kearifan masyarakat Indonesia. Sementara lemon kaya akan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
"Wajah-wajah dalam karakter Mini Lemon adalah bentuk topeng koleksi saya," ujarnya.
Cerita Keseharian Sarat Pesan
Mini Lemon mengangkat kisah keseharian enam sahabat sepermainan. Ada Memey, Ucup, Slamet, Minggus, Bibie, Togar dan Wayan.
Karakter Bibie dibuat khusus sebagai bentuk kekaguman dan penghormatan akan mendiang Bapak Teknologi Indonesia Prof B.J Habibie.
"Semua tokoh dapat menginspirasi anak-anak agar menjadi generasi berbudi pekerti luhur dan menguasai teknologi untuk kemajuan Indonesia," terang Reno Halsamer.
Kisah bermula ketika seorang seniman pembuat topeng dan kolektor ribuan artefak topeng bernama Kakek Djoyo, tertidur dan bermimpi berada di sebuah desa lemon yang indah. Ia ditemani enam buah topengnya yang terlihat berbadan lemon.
"Kakek Djoyo lalu memberi nama mereka Mini Lemon," kisah Reno.
Dalam mimpinya, Kakek Djoyo melihat kondisi dunia saat ini. Ia sedih, bahwa peradaban adi luhung bangsa warisan leluhur mulai luntur.
Kemudian sang kakek berpesan kepada seluruh Mini Lemon untuk berpetualang ke penjuru Nusantara. Tugas utama mereka adalah menyebarkan nilai-nilai kebaikan untuk anak-anak Indonesia.
Tentu saja, kisah ini merupakan imajinasi Reno Halsamer dan sebuah cita-cita mulai menjaga nilai-nilai budaya dan toleransi.
PT Minilemon Media Indonesia (Mini Lemon Studio) yang berada di bawah holding d'Topeng Kingdom Group, menjadi dapur pengolahan proses penciptaan karya digital tersebut.
Reno menggandeng Heriyadi Natawijaya dalam proses pembuatan Mini Lemon yang juga menjadi mentor bagi para siswa. Heri dikenal sebagai sutradara iklan, video klip dan animasi sejak 2009.
Mini Lemon dibuat pada 2015 dan terus mengalami penyempurnaan dari tahun ke tahun sampai berbentuk karakter tiga dimensi. Minilemon bisa ditonton di aplikasi TV berlangganan seperti Netflix, Vidio, AppStore dan PlayStore.