Cegah Osteoporosis, Lima Ribu Orang Berjalan Kaki 10 Ribu Langkah di Surabaya

Ribuan orang ikut Jalan Kaki 10 Ribu Langkah
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim-Hasil bone scan terhadap 31.575 orang Surabaya yang diperiksa antara Mei-Desember 2024 menunjukkan 50 persen memiliki risiko sedan dan tinggi terhadap osteoporosis. Dan lebih mengkhawatirkan lagi, kasus osteopenia ditemukan pada peserta yang usianya baru 20 tahun. Hal ini membuktikan bahwa pencegahan penting dilakukan tanpa memandang usia.

Osteoporosis sendiri adalah kondisi penurunan kepadatan massa tulang yang dapat menyebabkan tulang rapuh, keropos, dan mudah patah. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari riwayat keluarga, kurangnya aktivitas fisik, usia di atas 30 tahun, kekurangan kalsium dan vitamin D, rendahnya kadar hormon estrogen pada wanita dan testosteron pada pria, hingga riwayat patah tulang.

Maka dari itu, Anlene terus mengkampanyekan "10.000 Langkah Menuju Tulang Kuat" melalui kegiatan yang diikuti lebih dari lima ribu peserta di Parkir Timur Plaza Surabaya akhir pekan ini. Ini merupakan komitmen Anline mengkampanyekan pencegahan osteoporosis di Surabaya.

Wakil Ketua Perosi Surabaya, Dokter Nuniek Nugraheni Sulistiawaty mengatakan Osteoporosis sering disebut sebagai 'silent disease' karena tidak menunjukkan gejala hingga tulang sudah mengalami kerusakan. Menurutnya pencegahan sejak dini sangat penting, salah satunya melalui aktivitas sederhana seperti berjalan kaki 10.000 langkah setiap hari yang dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

"Dengan fakta bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko mengalami osteoporosis, kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang sejak dini menjadi kunci untuk tetap aktif dan menikmati hidup," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 28 Januari 2025.

Perwakilan Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Mohammad Yanuar Afandi mengungkapkan populasi lansia di Surabaya terus berkembang mencapai 351.957 orang pada tahun lalu. Namun, 63 persen dari lansia berisiko mengalami penurunan mobilitas akibat osteoporosis.

Oleh karena itu, katanya, ia mendukung pencegahan melalui edukasi, nutrisi, dan pemeriksaan rutin. Hal tersebut sangat penting dilakukan untuk memastikan usia tua yang lebih sehat dan aktif.