Tinjau Pertanian Melon, Ketua TP PKK Trenggalek Dorong Petani Millenial Lebih Maju
- Madchan Jazuli
Trenggalek, VIVA Jatim-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengapresiasi kemandirian pangan warganya. Salah satunya adanya generasi milenial yang menggeluti pertanian Melon memakai sistem Green House.
Petani millenial tersebut adalah Tedy, warga Desa Kerjo, Kecamatan Karangan. Menurut Novita, Tedy dapat menginspirasi generasi millenial untuk meraih kesuksesan melalui bercocok tanam.
"Saya sangat mengapresiasi beberapa himbauan terkait bercocok tanam kepada generasi milenial pada 2023 silam. Ternyata direalisasikan sangat baik, bahkan melampaui bayangan saya," ujar Novita, Minggu, 9 Maret 2025.
Novita mengungkapkan di Trenggalek banyak sekali perkebunan melon. Di mana satu media bisa menghasilkan dua ton sekali panen. Hasil panennya biasanya tidak hanya terdistribusi di Trenggalek saja, tapi sudah masuk ke berbagai pasar modern.
"Salah satunya hari ini kita ada di Desa Kerjo, ini ada petani milenial yang juga dasawisma. Terima kasih sudah menjadi salah satu laporan baik yang nanti akan saya laporkan ke Pak Bupati," imbuhnya.
Alumnus Master of Economic UIN SATU itu langsung berkesempatan melihat sekaligus memetik Buah Melon. Dan proses panen Melon di Green House ini akan dilakukan dalam dua hari ke depan.
Sementara itu, pemilik kebun Melon, Tedy mengungkapkan budidaya Melon dengan sistem Green House dijalankan sejak setahun yang lalu. Sejauh ini sudah berhasil melakukan panen sebanyak lima kali.
Ia mengaku bertani melon dengan sistem ini cukup menjanjikan. Luasan lahan sekitar 500 meter persegi bisa menampung kapasitas 1.200 batang atau 1.200 pohon.
"Sehingga potensi panen itu insyaallah 1,5 hingga 2 ton per musim," ujar Tedy disela kunjungan Ketua TP PKK Trenggalek.
Lebih lanjut, ia menjelaskan satu sekali musim tanam sekitar dua sampai tiga bulan jika kalau menggunakan tanah. Namun jika menggunakan hidroponik cukup dua bulan.
"Sebab tidak perlu pengolahan tanah. Hanya perlu mengganti airnya saja. Kalau harga per kilo melonnya macam-macam, tinggal varietas yang ditanam. Dan utu rata-rata Rp. 25-30 ribu per kilo. Sedangkan berat melon sendiri rata-rata satu buah itu 1,5 hingga 2 kg," ungkapnya.
Petani muda ini menjelaskan alasan memilih bertani melon. Menurutnya, perputaran uang dari hasil panen lebih cepat yakni 2-3 bulan sudah bisa dikonsumsi buahnya.
Kemudian alasan lainnya karena masih jarang yang menggunakan sistem Green House. Ia menilai dengan cara ini dipercaya lebih aman dari serangan hama.