Penjualan Kerupuk Rambak di Tulungagung Meningkat 200 Persen Jelang Lebaran

Proses pengemasan rambak sapi-kerbau di Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –Kerupuk Rambak Tulungagung mengalami peningkatan permintaan jelang Hari Raya Idul Fitri. Peningkatan mencapai 200 persen dari hari biasa, permintaan lebih banyak rambak kerbau dibandingkan rambak sapi.

Beberapa karyawan tengah menjemur potongan kulit kerbau dan sapi yang sudah dipotong rapi. Sementara 3 ibu-ibu tengah memotong bakal rampak di ujung selatan. Dua lainnya tengah menggoreng kulit yang sudah kering.

Satu pria tak jauh dari penggorengan tengah mem-packing rambak yang sudah dingin di wadah plastik panjang. Sisanya ibu-ibu di lokasi sebelah tengah mem-press packaging krupuk rambak berukuran 100 gram.

VIVA Jatim mengamati setiap proses demi proses dalam satu lokasi pembuatan hingga jadi. Lokasi yang luas dan bersih tak disangka sudah dijalankan oleh pemilik Perusahaan Kerupuk Rambak Sapi dan Kerbau sejak 1997.

H. Waluyo namanya. Ia menggeluti usaha ini dari orang tuanya yang juga sudah menjalankan usaha tersebut namun masih skala kecil.

Dirinya mengaku menjelang Hari Raya Idul Fitri ini permintaan rambak mengalami peningkatan. Namun hingga pekan ketiga ini kenaikan masih belum signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Kemarin peningkatan hampir 300 persen, ini masih sekitar 200an persen. Masih kisaran diatas normal permintaan, namun insyaallah saya yakin h-5 permintaan mengalami peningkatan akan terjadi," ujar H. Waluyo kepada awak media, Selasa, 18 Maret 2025.

Ia tinggal di RT 04 RW 03 Desa Sembung Kecamatan Kota Tulungagung ini mengaku produksi per hari kurang lebih 1 kuintal rambak sudah goreng. Namun perbandingan rambak kerbau lebih banyak, saat ini 150an kilogram.

Sedangkan untuk omzet di bulan-bulan biasa per bulannya kurang lebih 250 sampai 300 juta. Sedangkan untuk harga tidak ada kenaikan tetap seperti hari biasa.

"Harga jual sapi 115 ribu kalau kerbau 185 ribu per kilogram sudah goreng. Kalau mentah biasanya selisihnya 5 ribu seperti rambak mentah sapi 120 ribu," ulasnya.

H Waluyo menambahkan selama bulan Ramadan, memenuhi permintaan h-20 sebelum lebaran lokal Tulungagung. Sementara permintaan luar kota sudah terpenuhi sebelum bulan puasa.

"Kalau permintaan jauh, kita kirim Kota Surabaya dan sekitarnya serta Jabodetabek," bebernya.

Perihal keunggulan krupuk rambak miliknya yang memiliki brand 'Intan Jaya' ini adalah dari bahan baku. Termasuk proses hingga jadi benar-benar mempertahankan kualitas dan cita rasa bumbu resep rahasia turun-temurun.

"Keunggulan rambak yang pasti krupuk rambak prosesnya secara alami. Mungkin dari proses yang alami itu kualitas dan rasa itu lebih enak. Kami tidak membandingkan produk lain. Orang yang bilang rambak Tulungagung memang berbeda," tandasnya.