Motoran Menikmati Alam Pacitan, Pesona Alam Memanjakan Mata Sepanjang Perjalanan

Salah satu panorama alam di Pacitan
Salah satu panorama alam di Pacitan
Sumber :
  • Rahmat Fajar

Pacitan, VIVA Jatim-Sebelum memutuskan motoran saja ke Pacitan, awalnya ingin menggunakan transportasi bus dari Surabaya. Aku cek, hanya ada dua perusahaan bus pemain rute Surabaya-Pacitan, yakni Aneka Jaya dan Bus Restu. Mungkin ada bus lain. Tapi hanya itu yang muncul di pencarian onlineku tentang bus-bus yang melayani rute Surabaya-Pacitan.

Aku berangkat ke Pacitan pada Selasa 22 April 2025. Baru malam sebelum keberangkatan kuputuskan motoran saja ke Pacitan. Alasannya, dengan motoran, aku bebas mau ke mana saja, tak terikat waktu. Jika lelah berhenti istirahat. Jika ingin mengabadikan momen indah dalam perjalanan bisa berhenti kapan saja.

Sekitar jam 12 siang aku berangkat dari Surabaya menuju Pacitan. Perjalanan Surabaya-Pacitan, aku memilih rute Mojokerto-Jombang-Kediri, Tulungagung-Trenggalek-Pacitan.

Sepanjang rute Surabaya-Jombang, suhu panas masih sangat terasa ke kulit. Pemandangan masih tak jauh beda dengan di Surabaya, seperti berjejer bangunan pabrik dan kendaraan truk-truk tronton.

Memasuki wilayah Kabupaten Kediri, alam mulai sedikit berbeda. Perbukitan hijau mulai tampak di mata. Meski masih ramai truk-truk besar. Tetapi perbedaan benar-benar terjadi saat memasuki wilayah Tulungagung.

Suasana pedesaan mulai kental terasa. Volume kendaraan juga tak terlalu ramai. Akupun mulai menikmati perjalanan sambil menikmati pemandangan perbukitan hijau, sawah dan aktivitas orang-orang Tulungagung.

Sekitar jam tiga sore, aku mulai masuk di wilayah Trenggalek. Motor matic yang ku kendarai mulai menemukan tantangannya. Sebab tanjakan dan turunan tajam mulai sering dilewati. Ditambah lagi dengan kelokan tajamnya yang mendatangkan andrenalin.