Generasi Muda Buddhist Basuh Kaki Orang Tuanya di Akhir Vesak Festival

- Istimewa
“Kami berharap ini menjadi ajaran universal yang tidak hanya milik umat Buddha, tetapi bisa diterima semua kalangan,” ujarnya.
Selain basuh kaki, hari terakhir Vesak Festival juga dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan lain seperti Puja Relik Mahayana, workshop membuat bunga dari kawat (flower pipe workshop), face painting, pertunjukan musik, hingga talkshow interaktif bersama Lince Ruslim Wijaya yang membahas bagaimana nilai cinta kasih dan kebijaksanaan bisa diaplikasikan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.
Vesak Festival yang digelar selama enam hari ini melibatkan berbagai komunitas mahasiswa Buddhis dari Surabaya dan kota lain. Setelah Surabaya, festival akan dilanjutkan di Jakarta pada 15–18 Mei 2025 di Mal Taman Anggrek.
Selama enam hari pelaksanaan Vesak Festival 2025 Surabaya, Herman berharap acara ini dapat menjadi wadah inspiratif yang dapat memperkuat cinta kasih serta kebijaksanaan dari setiap individu, dan tentunya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi, dalam momentum peringatan 10 tahun Vesak Festival ini, YBAI juga menyuarakan solidaritas terhadap korban gempa 7,7 SR di Myanmar yang terjadi pada 28 Maret 2025 lalu.
“Jadi, kami ingin Vesak Festival tidak hanya menjadi ajang spiritual, tapi juga aksi nyata welas asih dan kepedulian kepada sesama,” pungkasnya.