Yu Sheng, Kuliner Lezat Khas Imlek yang Sarat Filosofi
- IST/Viva Jatim
Jatim – Menyambut Tahun Baru Imlek 2023, masyarakat Tionghoa Indonesia biasanya mulai menyajikan ragam kuliner di meja. Hidangan wajib yang selalu ada membersamai perayaan Imlek itu adalah kue keranjang, ikan bandeng dan jeruk mandarin.
Dilansir dari laman Viva Lifestyle, ada pula kuliner yang sangat kental dengan Imlek, yakni Yu Sheng. Kuliner yang satu ini adalah salad yang terbuat dari ikan mentah dan sayuran, disajikan dengan saus khusus. Dalam bahasa Mandarin, Yu Sheng memiliki makna, Yu berarti keberuntungan dan Sheng berarti tumbuh subur.
Masyarakat Tionghoa pun tidak sembarang menyajikan jenis kuliner yang satu ini. Sebab mulai dari proses pembuatannya sampai bahan-bahan yang diperlukan terdapat makna tersendiri yang terkandung di dalamnya.
Oleh karenanya, pembuatan dan penyajian Yu Sheng memiliki cara tersendiri. Bahan-bahan yang digunakan juga dipilih secara khusus dan penyajiannya pun harus dengan cara yang berbeda dengan salad seperti biasanya.
Yu Sheng disusun dengan potongan ikan di tengah piring, dikelilingi dengan sayuran berwarna-warni, kemudian disiram dengan saus secara memutar. Hal tersebut mempunyai makna berkah yang terus terpenuhi dan terus memutar.
Selain itu, untuk cara menyantapnya sendiri biasanya diiringi dengan doa-doa untuk berkat di tahun baru. Serunya menyantap salad ini harus diaduk sebanyak tujuh kali sembari mengangkat tinggi-tinggi yang berarti semakin tinggi semakin banyak rezeki.
Seiring perkembangan zaman, Yu Sheng ini dikreasikan oleh empat master chef dari Singapura pada tahun 1960-an. Masih terinspirasi dari tradisi Kanton dalam mengonsumsi irisan mentah hingga hari ini Yu Sheng masih dihidangkan dengan irisan ikan segar.
Tradisi Yu Sheng ini menjadi ikon kuliner di Singapura sejak 5 dekade belakangan. Bukan hanya dihidangkan ketika perayaan Imlek saja, Yu Sheng saat ini banyak dijual di Supermarket di Singapura. Tentunya kuliner yang satu ini diracik dengan bahan dan cara tradisional supaya tidak hilang ciri khasnya.
Seperti dijelaskan di atas, bahwa bahan-bahan yang digunakan pun sarat dengan makna. Seperti kacang giling yang melambangkan emas dan perak. Kemudian kerupuk melambangkan emas murni sedangkan wijen melambangkan banyak berkah dan rezeki.